"Hidup adalah perjalanan, bukan tujuan."
Happy reading!
•••Zeyna menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini ia memakai tampilan sederhana dengan kaos hitam di padukan dengan celana jeans senada. Megingat teman temannya yang sudah menunggu di lantai bawah, membuat Zeyna segera memakai sepatu kets putihnya. Setelah selesai, ia mengambil sling bag juga ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur. Kemudian ia berjalan menuju lantai bawah.
Zeyna berjalan mendekati keempat sahabatnya yang mana langsung mendapat sindiran dari Syifa "Gue kira lo lama lama di kamar lagi dandan. Eh ternyata pas keluar biasa aja!"
"Ngapain mesti dandan orang aku udah cantik kok" Ucap Zeyna dengan percaya diri sambil mengibaskan rambutnya, hingga mengenai wajah Syifa.
"Kutu lo berterbangan!"
Zeyna memutar bola matanya "Jadi berangkat gak nih? kalau gak aku mau naik ke atas lagi" Ancamnya sembari mengambil ancang ancang untuk kembali ke kamarnya.
Hal itu langsung membuat Syifa menarik kencang pergelangan tangan Zeyna dan membawa nya menuju kendaraan yang ia bawa.
Suara decit ban mobil yang beradu dengan jalanan terdengar saat Dinda menghentikan mobilnya. Keempat gadis itu berjalan memasuki pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di ibu kota. Mereka yang berjalan berdampingan mampu membuat beberapa pasang mata menatap ke arah mereka.
Zeyna berlari menuju area Timezone yang diikuti oleh para sahabatnya dari belakang sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Zeyna yang berlari, meloncat kesana kemari. Zeyna tak sengaja menabrak seseorang hingga orang tersebut jatuh mencium lantai.
"Kalau jalan tuh liat liat dong!" Sentak orang Tersebut. Zeyna yang menyadari kesalahannya ia langsung mengulurkan tangannya pada gadis tersebut.
Tetapi gadis itu malah menghempaskan lengan Zeyna dengan kasar, hal itu membuat Zeyna menarik kembali tangannya.
Gadis tersebut bangkit sambil menepuk pelan pantat nya.
"Lo?"
"Tante?!?" Ucap Zeyna dan Nadine berbarengan.
Nadine menatap Zeyna dengan tajam "Lo tuh punya mata gak sih?!"
Zeyna tersenyum lalu melipat tangan nya di dada sambil tersenyum menatap Nadine "Tante tuh bego ya? Kalo aku buta ngapain aku bisa liat ondel ondel di sini?"
"Ondel ondel?" Ucap Nadine sambil mengerutkan keningnya.
Zeyna tertawa melihat ekspresi yang di keluarkan oleh Nadine "Kamu malah makin mirip ondel ondel deh kalo muka nya gitu" Ejek Zeyna sambil tertawa memegangi perutnya.
"Jadi lo ngatain gue ondel ondel?!"
Zeyna menghentikan tawa nya "Aku gak ngatain kamu ondel ondel, tapi itu emang kenyataanya." Kata Zeyna, ia kemudian dengan kecepatan kilat mengambil salah satu Snack yang berada di pangkuan Nadine dan pergi meninggalkan Nadine yang melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Teen Fiction[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...