"Benci datang dari intimidasi, cinta datang dari penghargaan."
Happy reading!
•••
Kamar dengan nuansa merah muda di padukan dengan cat berwarna putih, lampu tumblr menghiasi dinding di bagian atas kasur king size. Meja rias dan meja belajar yang berdampingan serta sofa muatan satu orang yang terletak di pojok kiri dekat pintu balkon.Zeyna memainkan ponselnya tanpa minat. Ia hanya menggulir layar ponselnya, dari WhatsApp, beralih ke Instagram, Twitter, Line dan sosial media lainnya.
Saat ia tengah sibuk melihat video video di akun tik tok nya, sebuah notif masuk membuat Zeyna langsung membaca notif tersebut.
Pacar :
Gue tunggu di gerbang.
Me :
Gerbang mana mas?
Pacar :
Mas, mas pala lo mas.
Gerbang neraka!
Me :
Loh mau ngapain?
Pacar :
Masuk neraka bareng pacar ayo.
Me :
Oke bentar, nyari tali dulu.
Azka menduduki motor besarnya di depan kediaman rumah Adreas menunggu Zeyna. Azka celingukan mencari Zeyna, terakhir Zeyna mengirimkan pesan padanya pada pukul 19:28 WIB sedangkan sekarang sudah menunjukan pukul 19:56 WIB. Azka semakin penasaran pada gadis itu, akhirnya Azka menekan bel yang ada di depan rumah tersebut.
Hingga pada bel ke dua seorang wanita paruh baya membukaan gerbang depan rumah kediaman keluarga Adreas. Wanita tersebut tersenyum sopan pada Azka, Azka pun hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
"Eh den Azka cari den Alvin ya, tapi den Alvin nya masih di rumah sakit " ucapnya seraya membungkuk diri.
Azka menggaruk tengkuknya "Eh bukan bi, aku ke sini cari Zeyna. Zeyna nya ada bi?"
"Oh non Zeyna rupanya, mari masuk sepertinya non Zeyna ada di kamarnya"
Azka mengangguk patuh ia mulai berjalan bersama salah satu pembantu rumah tangga di rumah tersebut.
"Silahkan duduk den, biar bibi ambilkan minum dulu"
"Eh eh gak usah bi, bisa tolong panggilin Zeyna nya langsung gak?"
"Oh yasudah bibi ke atas dulu ya" ucapnya dan kemudian beralih berjalan menuju lantai atas di mana tepat keberadaan kamar milik Zeyna.
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Fiksi Remaja[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...