First kiss

5K 342 2
                                    

"Janganlah kita melihat ke belakang dalam kemarahan, atau ke depan dalam ketakutan, tetapi dengan kesadaran."

Happy reading•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
•••

Kelima motor hitam nan besar terhenti tepat di kediaman keluarga Adreas, rumah yang menjulang tinggi itu terlihat sangat mewah dan sepi. Sepertinya Zeyna benar benar tengah sendirian sekarang, hal itu membuat Azka sedikit mengkhawatirkan nya.

"Sepi banget kaya hati gue" Ucap Arsyan seraya memegang tengkuknya.

"Lebay lo" Umpat Aksa.

Azka dan Galih tak memperdulikan mereka berdua yang sibuk beradu mulut, sedangkan Leo ia masih asik duduk di motornya sambil terus mengunyah permen karet.

Azka meninggalkan mereka semua yang masih diam di pekarangan kediaman keluarga Adreas, ia mulai berjalan memasuki mansion besar itu.

Galih yang melihat sang ketua sudah mulai memasuki mansion tersebut ia pun mulai mengikuti Azka dari belakang walaupun sebenarnya ia sedikit takut karena keadaan mansion yang sangat sepi padahal jam baru menunjukan pukul 13:45 WIB.

"Heh titisan dajjal lo pada mau diem di sini sampe kapan?" Tanya Leo yang juga mulai mengikuti Azka dan Galih dari belakang meninggalkan Arsyan dan Aksa yang masih berdiri tanpa mau mengikuti mereka.

"Ck ayolah Sa lo duluan gue mah belakangan aja" Titah Arsyan pada Aksa yang langsung mendapatkan injakan keras di kakinya.

"Lebay banget sih, lo kira ini rumah hantu apa"

Mereka berdua pun segera berlari kecil menyusul ketiga sahabat nya yang sudah di depan pintu utama mansion tersebut.

Azka langsung memasuki rumah tersebut dengan santai dengan sesekali memanggil nama Zeyna.

"Zeyna" Panggil nya dari lantai bawah.

"Ck bos mending kita langsung cari ke atas aja lah dari pada teriak teriak lo kira ini hutan apa" Usul Leo yang langsung di angguki Azka.

Terdengar suara tangisan seseorang membuat mereka semua sontak langsung bersembunyi di balik punggung Azka dan Galih.

"Ih anjir suara apaan itu?" Bisik Arsyan pada Leo.

"Setan kali"

"Lo kenapa gak bisa diem banget sih!" Kesal Azka pada Arsyan sambil menepuk keras bahunya.

"Eh sakit dong anjing!" Balas Arsyan sengit.

Sementara Galih yang sudah berada di depan pintu kamar Alvin ia langsung memegang knop pintu dan mendorongnya perlahan. Hingga matanya terfokuskan pada sebuah titik dimana seorang gadis tengah menangis sambil memegang lututnya.

INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang