cerewet

2.2K 129 6
                                    

Happy Reading!!!

"Rain, gak perlu beresin tempat tidur!"

"Rain, gak perlu bikinin sarapan!"

"Rain gak perlu siapin baju saya!"

"Rain, nanti gak perlu nyuci!"

"Rain, nanti gak perlu beres-beres rumah!"

"Rain......"

Rasanya Raina ingin menyumpal saja mulut Bumi dengan lap kompor yang sedang ia pegang.

Memang, setelah dikabarakan Raina hamil Bumi semakin cerewet dengannya. Ia dilarang melakukan ini itu. Hal yang bisa ia lakukan hanyalah rebahan, dan tiduran.

Walaupun usia kandungannya masih 6 bulan, namun ia seperti hamil 8 bulan dikarenakan janin yang ada diperutnya ada 2 menurut perkiraan dokter kandungannya. Kondisi tubuhnyapun berubah drastis, ia yang semula memiliki tubuh semampai kini menjadi lebih berisi, pipi semakin chubby, jari-jari tangan yang semakin gemuk, dan bibir kecil yang selalu mengerucut membuat Bumi terkadang khilaf.

Bumi pun sudah berkali-kali mengajak Raina untuk melakukan senam hamil, namun selalu ia tolak dengan alasan 'nanti Rain belajar sendiri dari internet'.

Kondisi moodnya pun sering kali berubah drastis, terkadang riang gembira, galau, sering melamun, dan menangis hanya karena melihat adegan sinetron 'ku menangis'. Bumi pun terkadang dibuat garuk-garuk kepala karena pusing dengan keadaan istri mungilnya, yang sudah tidak mungil lagi.

"Rain, mau sesuatu?" tanya Bumi, sedari tadi Raina hanya diam melihat layar tv yang mati dan kadang melirik Bumi dengan tatapan sinis.

"Rain saya punya salah?" tanya Bumi yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan Raina.

"Iya" jawab Raina ketus.

"Salah saya apa?" tanya Bumi lembut.

"Pikir aja sendiri!" sentak Raina sambil bangkit dan segera menuju kamar mereka.

****

Hari sudah malam, namun Raina masih tidak ingin membuka suaranya. Ia hanya menjawab pertanyaan Bumi dengan anggukan, gelengan atau mengedikan bahunya.

"Rain, saya lakukan ini demi anak kita" ucap Bumi lembut sambil menggenngam kedua tangan Raina.

"Tapi aku bosen, di rumah terus kaya yang belajar daring. Pengen ngelakuin kegiatan, bukannya jadi kaum rebahan" ucap Raina dengan pelan, matanya sudah berkaca-kaca.

"Mau ke mall?" ajak Bumi. Mata Raina berbinar namun hal selanjutnya ia menggeleng dengan raut wajah sedih.

"Gak mau, nanti jalan-jalan doang, capek" keluhnya.

Bumi sabar, Bumi ganteng.





Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang