pulang larut

1.8K 102 1
                                    

Happy Reading guysss!!

Saat ini, Raina dan Bumi sedang menikmati sarapan masing-masing dengan hening. Hanya ada dentingan sendok yang terdengar.

"Kak" panggil Raina, Bumi pun mengalihkan pandangannya kepada Raina yang ada didepannya.

"Ada apa?" tanya nya dengan alis menaut.

"Nanti sore aku mau periksa" katanya sambil mengelus perutnya yang membuat Bumi paham.

"Temenin ya" pintanya pelan.

Selama ia mengandung, ia tak pernah ditemani oleh Bumi maupun ibu mertuanya. Alasannya karena ia tak ingin merepotkan. Namun entah mengapa kini ia ingin Bumi menemaninya. Mungkin anaknya ingin sang ayah melihatnya.

"Saya usahakan, kalaupun tidak bisa menemani, saya akan menjemput kamu" kata Bumi.

Setelah itu ia melanjutkan sarapannya hingga selesai.

Bumi menuju keluar rumah dengan Raina yang ada dibelakangnya. Bumi berbalik dan memberikan tangannya kepada Raina. Raina pun mencium tangannya yang dibalas Bumi dengan mencium kening sang istri. Setelah itu ia mensejajarkan tubuhnya dengan perut Raina yang membuat Raina mundur sedikit.

"Baik-baik kesayangan ayah" katanya sambil mengelus perut Raina.

Setelah itu ia pun menuju mobilnya, namun baru saja ia membuka pintu kemudi ia berbalik lagi. Hal itu tentu saja membuat Raina menautkan alisnya bingung.

"Baik-baik juga ibunya kesayangan ayah" katanya sambil mengelus puncak kepala Raina dan mencium perut Raina.

Raina yang diperlakukan seperti itu tentu saja sangat malu, dengan wajah memerah ia mendorong Bumi untuk menuju mobilnya.

****

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, namun sedari satu jam yang lalu Bumi sangat sulit dihubungi. Raina yang memang tipikal perempuan mandiri, ia pun segera memesan taksi online. Ia tak ingin memaksa Bumi untuk mengantarnya.

Setelah selesai dengan pemeriksaan pun Bumi masih belum memberikan kabarnya. Raina tersenyum getir, janji yang telah laki-laki itu buat ia ingkari.

Setelah sampai pada kediamannya ia pun masih belum melihat tanda-tanda Bumi yang pulang. Ia beranjak ke kamarnya dan membersihkan badan lalu beristirahat. Ia kali ini melewatkan jam makan malamnya.

Raina terbangun saat merasakan ada yang membelai wajahnya. Ia melirik jam dinding yang terpajang, pukul 11 malam.

"Baru pulang?" tanya nya karena melihat Bumi masih menggunakan pakaian formalnya.

"Maaf, saya tadi ada-"

"Udah makan?" tanya Raina yang memotong ucapan Bumi.

"Sudah, kamu?" tanya Bumi balik.

"Aku nunggu kakak" ketus Raina.

"Lain kali gak usah nunggu saya, ayo makan!" ajak Bumi.

"Rain ngantuk" tukas Raina, setelah itu ia membalikan badannya membelakangi Bumi.

Bumi yang merasa dirinya bersalah pun tak bisa apa-apa. Ia menyelimuti tubuh Raina sebatas dada lalu mengecup keningnya.

"Maaf" lirihnya. Setelah itu ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan merileks kan otot-otot nya yang tegang.

Bumi menutup pintu kamar mandi bertepatan dengan satu bulir membasahi pipi Raina.

Hayoloooooo

Ada apa kira-kira???

Pasti bakal ada kejutan nihhhh

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang