Happy Reading!
Saat ini Raina dan Bumi sedang asik dengan dunia mereka masing-masing. Raina yang tengah asik membaca buku parenting, dan Bumi yang sedang memainkan game diponselnya. Raina menutup buku yang ia baca sambil menghela napas bosan, hal itu tentu saja mengundang atensi Bumi.
"Kenapa?" tanya Bumi sambil mengelus pipi Raina yang semakin hari semakin berisi.
Raina hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Bosan?" tanya nya.
Raina mengangguk sebagai jawaban.
"Mau ke mana?"
"Mall!" pekik Raina senang, semenjak menikah dengan Bumi, Raina hanya berdiam diri saja di rumah. Hal itu membuatnya sangat bosan.
"Gih siap-siap!" suruh Bumi sambil menepuk pelan puncak kepala Raina dua kali.
Raina dengan senang hati menurutinya. Ia segera beranjak dan bersiap-siap sambil sesekali bersenandung. Bumi yang memerhatikannya tersenyum kecil, setelah itu ia memutuskan untuk ikut bersiap-siap.
Sedari mulai memasuki area salah satu mall di kota Bandung, Raina tak pernah berhenti mengayunkan genggamannya pada Bumi seperti anak kecil. Ia kali ini tampak cantik menggunakan dress 7/8 yang memperlihatkan lekukan tubuh serta perutnya yang mulai membuncit. Sedangkan Bumi, tampak tampan dengan celana chino selutut dan kemeja yang warnanya senada dengan warna dress yang Raina gunakan.
"Mau kemana lagi?" tanya Bumi. Dua paperbag yang berisi baju dan buku sudah ada dalam genggaman tangan Bumi yang bebas.
"Makan!" seru Raina kegirangan. Bumi yang gemas pun mengacak rambut Raina yang membuat sang empunya mengurucutkan bibirnya sebal.
"Ihhhhh, kan susah rapihinnya!" kesal Raina sambil merapikan kembali rambutnya. Bumi pun hanya terkekeh.
Sedari 15 menit yang lalu, Raina masih tetap diam dan tidak mengeluarkan suaranya sama sekali, tatapan yang ia lemparkan pada Bumi pun hanya tatapan sinis. Ia kesal, sangat kesal karena Bumi tidak mengijinkannya untuk memakan sushi.
"Makan, anak kita butuh nutrisi" peringat Bumi yang hanya diberikan delikan mata oleh Raina.
Bumi pun menghela napasnya, ia menyimpan sendok dan garpu lalu mengenggam tangan Raina.
"Lihat saya!" Raina segera memalingkan mukanya.
"Lihat saya Raina!" peringat Bumi sambil memegang tengkuk Raina dengan satu tangan yang lain agar Raina menatapnya.
"Makanan mentah itu gak baik, kamu bisa makan itu nanti setelah melahirkan. Kamu gak mau kan dia kenapa-kenapa?"
Raina hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Sekarang makan dulu, kalau mau lagi pesan saja" titah Bumi, mau tak mau ia pun memakan pesanan yang sudah dipesankan Bumi untuknya.
"Setelah ini pulang ya" ujar Bumi yang dijawab anggukan oleh Raina.
Sejak memulai perjalanan mata Raina sudah mulai meredup, ia beberapa kali menguap dan kembali membuka matanya.
"Tidur aja, nanti saya bangunkan". Ucap Bumi.
Setelahnya hanya ada deru napas Raina yang teratur, Bumi mengambil selimut dari jok belakang dan menyelimuti Raina dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya yang dipakai untuk mengemudi.
Melihat wajah Raina yang damai membuat Bumi dengan sukarela menggendongnya ala bridal kedalam kamar mereka.
Setelah memastikan Raina dalam posisi nyaman, ia membuka flatshoes milik Raina dan melihat ada lingakaran merah yang melingkar pada pergelangan kaki Raina. Dengan segera ia mengambil kotak P3K yang selalu tersedia dan mulai mengolesi luka lecet itu dengan salep.
Setelah selesai dan membersihkan badan ia menyusul Raina untuk tidur. Baru saja akan memejamkan matanya ia dikagetkan dengan Raina yang berbalik dan memeluknya. Ia mengecup seluruh wajah Raina dan juga perut istrinya itu.
"Sehat-sehat kesayangan ayah" setelah itu mulai menyusul merajut mimpi.
Maafin author jarang update😭😭😭😭
Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (PROSES TERBIT)
RomanceDIJODOHKAN DENGAN PACAR TEMAN SEKELASMU DULU???? Terima kasih Bumi, jatuh kepadamu tidak sesakit yang aku bayangkan. Rank #116 perjodohan #39 hujan #14 hujan #10 hujan 1-1-21 #6 hujan 4-1-21 #5 hujan...