awas, nanti jatuh cinta

1.2K 79 1
                                    

Happy Reading!!!

Menikmati hembusan angin sore dengan secangkir teh hangat di balkon adalah kesenangan tersendiri bagi Raina, menyaksikan warna langit yang berubah berwarna jingga membuat suasana hatinya tenang.

"Masuk" titah seseorang dibelakangnya.

"Eh" kaget Raina lalu membalikan badannya.

"Masuk!" ulangnya sekali lagi dengan nada yang terkesan dingin, Raina mengembuskan napasnya pelan lalu beranjak masuk kedalam.

Sepeninggalan Raina Bumi membuang napasnya kasar, ia mengacak rambutnya kesal. Setelah mengontrol diri ia bergegas menyusul Raina masuk kedalam.

"Kan udah dibilang, mau maghrib jangan suka diem diluar, apalagi ngelamun" ucapnya penuh perhatian. Raina mengembuskan napasnya pelan lalu menatap manik mata Bumi.

"Maaf" ucapnya pelan.

"Yaudah, yu turun. Kita makan bareng" ucap Bumi sambil membantu Raina untuk berdiri.

****
Setelah selesai makan entah angin darimana Raina meminta Bumi untuk menemaninya di perpustakaan mini yang ada di rumah mereka. Beberapa minggu lalu Bumi menyiapkan ini untuk Raina. Ia cukup paham, Raina yang seharian di rumah pasti sangat merasa bosan. Oleh karena itu ia menyediakan perpustakaan ini untuk Raina karena ia tahu Raina sangat suka membaca.

"Disforia inersia" gumam Bumi saat melirik sekilas judul buku yang Raina baca.

"Tentang apa?" tanyanya pada Raina yang fokus membaca halaman demi halaman buku yang sedang ia pegang.

"Buku ini tuh tentang kebangkitan setelah ditinggal nikah. Ada dua seri yang pertama distilasi alkena, disana diceritain tentang dia yang terpuruk saat cewenya nikah. Nah kalau yang dibuku ini tuh dia ga terpuruk lagi terus lebih membuka diri gitu" jelasnya pada Bumi.

Bumi sendiri menopang dagunya, ia tidak fokus mendengarkan penjelasan Raina. Yang ia fokuskan adalah wajah Raina. Setelah diperhatikan lebih dekat, ternyata istrinya ini sangat cantik. Bulu mata yang lentik, bibir tipis berwarna pink dan jangan lupakan pipinya yang semakin berisi. Huh, kemana aja kamu selama ini!

"Hey!" panggil Raina sambil melambaikan tangannya didepan wajah Bumi. Ia mengerjap dan langsung tergagap.

"Eh?" ucapnya bingung.

"Ish, gak dengerin Rain ya?" tanya Raina kesal. Sedangkan Bumi hanya terkekeh.

"Ga usah cemberut" ucap Bumi sambil mendekatkan kepalanya keceruk leher Raina.

"Nanti saya makin cinta" ucapnya berbisik ditelinga Raina lalu berakhir mencium pipi Raina. Blush

Sontak saja pipi Raina langsung memerah. Ia merutuki dirinya yang diam saja saat Bumi mendekat kearahnya.

"Apa sih!" sentak Raina sambil berdiri dan berjalan keluar.

Blam bantingan pintu membuat Bumi yang mati-matian menahan tawanya akhirnya pecah juga. Ia sungguh gemas dengan tingkah Raina, bibirnya yang mengerucut membuat Raina semakin terlihat sexy.

Ia meredakan tawanya sebelum istrinya semakin marah. Bumi bangkit lalu memutuskan untuk menyusul Raina tak lupa membawa ponsel wanitanya yang tak sengaja Raina tinggalkan.

Drrrt drrt

08135****
Apa kabar?

Bumi membaca pesan tersebut sambil mengernyit, ia melihat nomer tersebut diponsel Raina. Tidak terdaftar lalu membuka kembali chat barusan, hanya hari ini. Ia mencoba mengenyahkan pikiran negatif pada istrinya.

Mungkin Bima ganti nomer - batinnya meyakinkan.



Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang