hadiah

1.2K 84 1
                                    

Happy Reading!!!

"Tidur Rain!" titah Bumi saat melihat Raina masih memainkan ponselnya.

"Iya sebentar, ini lagi chat dulu sama Hani" jawab Raina. Hani adalah sahabat Raina saat ia duduk dibangku kelas tiga SMP.

"Curhat?" tanya Bumi seakan tau kebiasaan Raina dengan wanita bersama Hani itu.

"Heem" gumam Rain sambil mengangguk.

Bumi mempersempit jarak diantara keduanya, posisinya ia tidur miring kesebelah kiri dihadapannya ada Raina juga dengan posisi yang sama. Menurut dokter tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri lebih baik untuk ibu hamil di trimester akhir. Dagunya ia tumpukan diatas bahu Raina, ia memeluk Raina persis seakan memeluk guling, Raina yang mengerti dengan kode yang Bumi berikan segera menyimpan ponselnya dan berbalik badan.

"Kenapa?" tanya nya sambil menyingkirkan rambut Bumi yang mulai panjang.

"Gapapa" ucap Bumi. Ia menyeludupkan kepalanya diantara kedua belahan Raina. Namun sebelumnya keduanya menukar posisi terlebih dahulu agar Raina masih tetap dengan posisi berbaring kekiri.

"Tidur" kini giliran Raina yang menyuruh Bumi. Ia mengelus kepala belakang Bumi sambil sesekali menepuk pelan punggung Bumi.

🌾🌾🌾🌾

Bumi menggeliat dari tidurnya, ia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kemata nya.

"Bangun" tepukan pelan dipipinya membuat ia mengerjap beberapa kali.

"Shalat dulu" katanya lagi. Bumi lantas bangkit dan mencuri satu kecupan dari bibir Raina. Hal itu sontak saja membuat pipi Raina memerah salah tingkah.

"Morning kiss baby" ucap Bumi serak tepat ditelinga Raina. Raina tentu saja menggeliat geli. Setelah itu Bumi segera ngacir ke kamar mandi sebelum lengkingan merdu keluar dari mulut sang istri.

Sementara Raina yang mati-matian menahan senyumnya akhirnya tersenyum juga. Ia memegang kedua pipinya yang terasa panas.

Setelah selesai dengan aksi salah tingkahnya Raina segera turun untuk menyiapkan sarapan untuknya dan Bumi. Bi ima hanya bekerja membersihkan rumah dan urusan baju. Untuk urusan dapur Raina lebih memilih untuk menghandle nya sendiri. Ia tak ingin jika nanti Bumi lebih suka makanan buatan orang lain daripada buatannya sendiri.

🌾🌾🌾

"Ini apa?" tanya Raina saat keduanya sedang bersantai di ruang keluarga. Tadi ia menerima paket atas nama dirinya dan isinya membuat Raina penasaran. Namun ia tak ingin gegabah siapa tahu kotak kuning yang dulu terjadi lagi.

"Buka aja" saran Bumi.

Raina menurutinya ia membukanya perlahan dengan mata yang tertutup sebelah.

"Dress rumahan?" beo Raina.

"Siapa yang ngirim" tanya nya pada diri sendiri.

"Liat aja disana pasti ada" saran Bumi lagi. Raina menurutinya saat melihat nama pengirimnya sontak saja Raina kaget.

"Buat apa mas?" tanya Raina saat melihat nama pengirimnya yang tidak lain tidak bukan adalah Bumi sendiri.

"Sini" titah Bumi menepuk pahanya. Raina menurut dan duduk diatas pangkuan Bumi.

"Aku tau kamu gak nyaman pake celana akhir-akhir ini, maka dari itu aku inisiatif buat beliin kamu dress rumahan" ucapnya memperjelas. Bumi seringkali melihat Raina kesusahan saat akan buang air kecil atau buang air besar. Ia pasti terhalang dengan perut Raina. Raina pun merasakan hal yang serupa.

"Makasih mas" ucap Raina sambil menyender kedada bidang sang suami. Walaupun bukan hal mewah tapi dengan begitu Raina tahu, Bumi sangat memperhatikan Raina dalam hal kecil sekalipun.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang