pagi-pagi

3.3K 166 1
                                    

Happy Reading!

Cahaya matahari masuk melalui celah gorden kamar hotel. Membuat kedua insan yang tidur berpelukan menggeliat terusik tak nyaman. Raina mencoba mengerjapkan matanya, saat ia bangun hal yang ia rasakan adalah sakit pada inti tubuhnya. Kejadian semalam kembali berputar. Walaupun yang melakukannya adalah suaminya sendiri, namun malam kemarin Bumi melakukan tanpa dasar cinta.

Satu persatu cairan bening itu menerobos keluar dari matanya, ia mencoba menampar pipinya berkali-kali, sakit. Ini nyata, bukan mimpi.

"Bang,,,, Rain mau pulang.... Hiks"

Lama kelamaan tangisan itu berubah menjadi isakan yang menyayat hati.

Bumi mencoba mengerjapkan matanya, hal yang pertama ia lihat adalah tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun. Ia mengalihkan pandangannya kala mendengar suara isakan perempuan.

Terakhir kali yang ia lihat semalam adalah Raina yang tidur dengan piyama panjang. Namun kini, istrinya itu polos tanpa sehelai benangpun.

Dengan segera ia menyelimuti Raina yang sedang menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Raina yang merasa ada yang menyelimuti tubuhnyapun mengintip dari celah jarinya.

"Kenapa kakak lakuin itu?" tanya Raina lirih. Bumi menajamkan pendengarannya.

"Kenapa kakak lakuin itu?" tanya Raina, kali ini terdengar lebih jelas.

Bumi membawa Raina kedalam pelukannya, membuat tangis istrinya itu semakin kencang.

"Saya minta maaf, makannya saya semalam langsung kesini. Saya gak mau menuntaskannya diluar. Saya tau saya bajingan. Tapi saya berjanji tidak akan menyentuh kamu  lagi sebelum kamu mengijinkannya" ucapnya sambil terus mengelus punggung Raina yang bergetar juga sesekali mencium puncak kepalanya.

"Aku belum siap kak. Hiks" isak Raina.

"Ssstttt, kamu melakukan itu bersama saya, suami kamu" ucap Bumi menenangkan.

"Dan terima kasih sudah menjaganya untuk saya, suami kamu" lanjutnya. Raina mengangguk dalam tangisnya.

Bumi sangat bersyukur mendapatkan seorang istri yang menjaga 'mahkotanya' hanya untuk suaminya kelak.

"Bisa jalan ke kamar mandinya?" tanya Bumi.

Dengan ragu Raina menggeleng, bumi segera menggendong Raina ala bridal style dan membawa Raina kedalam bathub.

"Kalau sudah mandinya panggil saya saja" ujar Bumi. Raina hanya mengangguk.

Saat akan kembali keluar ucapan Raina menghentikan langkahnya.








































"Tapi kak, kemarin masa subur aku" cicit Raina.

Deg








Jeng jeng jeng

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang