tidak pandai menutupi

1.5K 102 1
                                    

Happy Reading!!!!

Setelah memarkirkan mobilnya pada garasi rumahnya, Bumi segera beranjak masuk kedalam rumahnya. Ia sempat berhenti saat melihat kotak berwarna kuning yang menarik perhatiannya, namun karena rasa lelah yang amat sangat ia putuskan untuk mengabaikannya. Palingan itu hadiah dari Bima untuk Raina karena istrinya itu sangat suka warna kuning dan ia sempat mendapat kabar bahwa kakak iparnya akan mengunjungi kediamannya.

"Assalamualaikum" ucapnya sambil membuka pintu.

Biasanya akan ada Raina yang menyambutnya dengan senyuman yang mampu menghilangkah lelahnya. Namun kali ini rumahnya amat sepi. Tak mau membiarkan tubuhnya yang semakin lengket akan keringat Bumi memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Lelaki itu keluar dengan celana rumahan selutut dan kaos santai berwarna maroon. Dengan beberapa tetesan air yang berasal dari rambutnya yang masih basah. Biasanya akan ada Raina yang mengeringkan rambutnya sambil mengomel namun kali ini ia belum melihat sama sekali istrinya.

Saat tatapan matanya tak sengaja melihat kearah balkon ia menangkap bayangan perempuan yang sedang berdiri dengan tangan yang bertumpu pada pagar.

"Rain" panggilnya. Ia yakin wanita itu adalah Raina, bisa dilihat dari postur tubuh serta aroma shampo yang biasa digunakan istrinya.

"Raina" panggil Bumi sekali lagi. Namun hanya hembusan angin yang terdengar.

"Rain" panggil Bumi agak keras, kali ini ia lakukan dengan menepuk pelan bahu istrinya.

"Eh kak" ujar Raina. Wanita itu sempat terlonjak kaget, namun dengan segera ia menormalkan raut wajahnya.

"Kapan pulangnya?" tanya Raina berbasa basi.

Namun bukan jawaban yang Raina dapat, melainkan kedua tangan besar Bumi yang hinggap dikedua bahunya. Suaminya menatapnya dengan intens.

"Ada yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Bumi.

Bumi adalah sosok laki-laki yang irit berbicara namun peka terhadap keadaan. Ia bisa menangkap gelagat seseorang berdasarkan gerak tubuhnya.

"Eng... Enggak kak" jawab Raina gugup sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.

Bumi menghela napas, istrinya berbohong. Cara mudah saat kita mengetahui kejujuran lawan bicara kita adalah tatap matanya. Jika mata hitamnya mengalihkan pandangan maka ia sedang berbohong dan sedang mencari jawaban lain.

"Yakin?" tanya Bumi, walaupun ia yakin Raina akan berbohong lagi namun ia ingin kembali memastikan.

"Iya kak" jawab Raina yang kali ini berani menatap manik mata Bumi.

Bumi membawa Raina kepelukannya.

"Saya gak tau apa yang terjadi, tapi saya harap kamu bisa mengatasi ini sebaik mungkin. Saya tau kamu wanita hebat" ujarnya pelan tepat ditelinga Raina.


































































Dan hal itu sontak saja berhasil membuat tubuh Raina menegang.










Huaaaaaaaa😭😭😭😭😭

Akhir-akhir ini emang susah banget nyari inspirasi. Tapi saya harap kalian gak bosen dan bisa tetap stay sampai cerita ini selesai.


Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang