paket

1.5K 102 2
                                    

Happy Reading!!!!

Greppp

Raina yang sedang mengaduk masakan pada wajan pun terlonjak kaget. Belum lagi ada dagu yang hinggap dibahunya.

"Kan udah dibilang jangan masak" ucap seseorang dengan tidak merubah posisi keduanya saat ini.

"Gapapa kak, lagian gak cape juga. Harus digerakkin biar ototnya gak tegang nanti" ucap Raina sambil menaruh masakannya kedalam piring. Bumi melepaskan pelukannya dengan berat hati saat dirasa tubuh Raina hendak berbalik untuk menyajikan hasil masakannya.

"Segini?" tanya Raina sambil menunjukkan isi piring yang berisi nasi serta lauk pauknya.

Bumi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Gak sarapan?" tanya Bumi sebelum memulai sarapannya saat dirasa Raina hanya mengambil sarapan untuknya.

"Suka mual kak" jawab Raina pelan sambil menunduk.

"Minum susu?" tanya Bumi.

"Nanti aja" jawab Raina. Setelah itu terjadi keheningan diantara keduanya.

"Saya hari ini pulang telat, tapi kalau ada apa-apa kabari saya" ujar Bumi sambil merangkul Raina menuju pintu utama rumahnya.

"Iya kak" jawab Raina singkat.

"Mau beli vitamin lagi gak?" tanya Bumi. Ia khawatir dengan keadaan istri dan kedua anaknya jika ibunya saja sangat susah untuk menelan makanan.

"Itu aja kak, suka ngemil buah-buah juga kok" jawab Raina sambil menatap Bumi seolah menenangkan dan berkata bahwa ia baik-baik saja. Padahal hatinya sendiripun merasa ragu dengan dirinya sendiri.

"Yasudah saya pamit" ujar Bumi berlalu setelah meninggalkan kecupan pada kening dan perut istrinya.

Raina memerhatikan Bumi dipintu utama. Setelah mobil yang dikendarai suaminya ia pastikan sudah pergi ia bergegas masuk kedalam lalu menutup pintunya. Hari ini ia akan melakukan marathon drama kesukaannya.

Namun baru saja menapakki tangga kedua suara ketukan pintu terdengar.

"Kayaknya ada yang udah lupa sama saya" ucap seseorang dengan nada dingin yang dibuat-buat.

Raina yang sangat menghapal suara tersebut sontak membalikan badannya.

"KAKAAAAAAAAAK!!!!!!" pekik Raina sambil berlari ke arah Bima. Bima sendiri dibuat meringis saat melihat Raina dengan tubuhnya yang berbadan dua berlari ke arahnya.

"KANGEEEENNNNNNNN" suara Raina teredam didada Bima. Ia sangat merindukan kakak laki-lakinya ini.

"Sombong banget sampai lupa sama Rain" ujar Raina merajuk yang justru membuat Bima gemas sendiri.

"Gak akan disuruh duduk nih?" tanya Bima menyindir. Pasalnya Raina belum juga melepaskan pelukannya.

Raina hanya menyengir lucu, ia menarik kakak tampannya menuju sofa yang tersedia.

"Mau minum apa mas nya?" tanya Raina bertanya seolah-olah seorang waitress restoran.

"Air kosong jeuu" jawab Bumi menirukan suara salah satu tokoh dalam serial kartun berbahasa melayu tersebut.

Raina hanya terkekeh, ia segera beranjak untuk mengambil minum dan beberapa cemilan, namun suara ketukan pintu mengurungkan niatnya. Karena jarak darinya menuju pintu utama sangat dekat jadi ia putuskan ia saja yang membuka pintu.

"Siapa ya?" tanya Raina bergumam sambil membuka pintu.

Namun tak ada orang sama sekali, ia sempat celingukan kesana kemari, namun nihil. Tak ada seorang pun disana, Raina mengedikkan bahunya namun baru saja akan menutup pintu kembali ia melihat sebuah kotak berwarna kuning yang menarik perhatiannya. Ia mengambil kotak tersebut yang sempat kesusahan karena perutnya.

Karena penasaran, Raina pun membuka kotak tersebut

"KAK BIMAAAAAAAAAA!" teriak Raina histeris, ia sedikit mundur dengan keadaan badan yang bergetar. Bima yang mendengar Raina menjerit segera berlari menghampiri adiknya. Matanya sontak saja membulat saat melihat isi kotak tersebut. Ia segera membuka ponselnya dan menghubungi Bumi, namun cekalan lemah Raina menghentikan langkahnya.

"Jangan kak" pinta Raina sambil menggeleng.

"Tapi ini udah gak bener Rain" ujar Bima lembut sambil memegang bahu Raina yang bergetar. Bisa ia rasakan Raina yang sangat ketakutan.

"Pleaseee, Rain mohon" pinta Raina dengan tatapan memelasnya.







Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang