Happy Reading!
Sudah dua minggu berjalan pernikahan Raina dan Bumi. Setelah satu hari menginap di hotel, Bumi memboyong Raina ke rumah miliknya, hasil kerja kerasnya selama ini. Sungguh ia tidak menyangka akan menempati rumah ini dengan seorang yang ia kenal dulu sebagai teman kekasihnya.
Raina menggeliat kecil dari tidurnya membuat Bumi juga ikut terusik.
"Kenapa?" tanya Bumi dengan suara serak dan mata yang masih terpejam.
Raina hanya menggeleng sambil menutup mulutnya. Secepat kilat ia berlari kearah kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya di wastafel.
Hoekkk hoekkk hoeekk
Bumi yang mendengar suara muntahan dari kamar mandi bergegas menyusulnya. Ia dengan tergesa-gesa membuka pintu kamar mandi yang padahal tidak Raina kunci.
Hoeeekkk hoekkkk hoeekkk
"Rain!" Bumi memegang rambut Raina agar sang empunya bisa puas tanpa takut rambutnya akan terkena muntahan.
Hooeekkk hoekkk hooeeekk
"Sudah?" tanya Bumi.
Raina hanya mengangguk lemah sebagai jawaban
Tak bisa dipungkiri bahwa Bumi kini tengah khawatir dengan keadaan Raina. Bumi memapah Raina kembali ke ranjang, ia mengambil posisi duduk berhadapan dengan istrinya.
"Mau ke dokter?" tanyanya lembut sambil menggenggam kedua tangan istrinya.
"Paling masuk angin aja Kak, nanti juga sembuh" tolak Raina halus.
"Kalau kamu hamil"
Deg
Pertanyaan spontan dari Bumi langsung membuat Raina terdiam.
"Kenapa?" tanya Bumi sambil mengelus pipi Raina dengan lembut.
"Mau ke dokter?" tanya Bumi lagi.
"Aku takut hasilnya gak sesuai sama apa yang kita harapkan" jawab Raina pelan sambil menunduk.
"Apa Tuhan secepat itu percaya sama kita?" tanya Raina.
Kali ini ia mempunyai sedikit keberanian untuk mendongak. Ia dengan jelas melihat sorot mata Bumi yang tidak bisa dijelaskan.
"Mungkin ini cara Tuhan untuk membuat kita lebih dekat" jawab Bumi.
Ia membawa Raina kedada bidangnya. Entah mungkin ikatan ayah dan anak namun Bumi yakin Raina kini tengah mengandung benihnya.
"Kalau hasilnya negatif?" cicit Raina.
"Kita bikin lagi aja" jawab Bumi enteng.
Raina yang kesal dengan ucapan Bumi yang enteng memukul dada bumi dengan pelan yang membuat Bumi terkekeh.
Awal yang baik. Batin Bumi sambil tersenyum.
Jangan lupa tinggalkan jejakkk👣👣👣👣
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (PROSES TERBIT)
RomantizmDIJODOHKAN DENGAN PACAR TEMAN SEKELASMU DULU???? Terima kasih Bumi, jatuh kepadamu tidak sesakit yang aku bayangkan. Rank #116 perjodohan #39 hujan #14 hujan #10 hujan 1-1-21 #6 hujan 4-1-21 #5 hujan...