Happy Reading!!!!
Raina memandang pemandangan dihadapannya dengan tenang. Sesekali ia meminum susu yang telah dibuatkan oleh Bumi tadi. Sedangkan Bumi, ia tengah berkutat dengan dokumen-dokumen yang membuat Raina mual dengan melihat halaman pertama saja. Ia tidak pernah bosan saat berada didalam rumah ini, mungkin karena adanya Bumi. Padahal dahulu ia termasuk perempuan yang aktif dan selalu keluar rumah jika agendanya sedang kosong. Mungkin sekarang rebahan telah melekat pada dirinya.
"Kenapa susunya belum abis?" tanya suara bass dibelakangnya.
"Eh" ucap Raina.
"Kenapa susunya belum abis?" tanya Bumi sekali lagi, ia menghampiri Raina dan duduk diantara dua kaki Raina, lalu menyenderkan kepalanya ke paha Raina.
"Sedikit lagi ko" jawab Raina membela diri.
"Mas, kayanya kalau jjm seru deh" lanjutnya.
"Jjm?" tanya Bumi kebingungan.
"Jalan-jalan malam" jelas Raina.
"Oh" jawab Bumi seadanya.
"Ishh, ko oh doang sih" kesal Raina.
"Kamu mau?" tanya Bumi sambil terkekeh.
"Heem" jawab Raina dengan anggukan sambil memberikan puppy eyes nya.
"Nanti abis shalat maghrib berangkatnya, biar gak nanggung nantinya" ucap Bumi.
"Yeiy!!" pekik Raina senang. Ia lalu meminum susunya yang tinggal seperempat hingga tandas. Lalu berlalu setelah menyingkirkan kepala Bumi dari pangkuannya.
Bumi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Raina. Setelah itu ia menyusul Raina kedalam, tak lupa menutup dan mengunci pintu balkon.
🌾🌾🌾🌾
Hanya perdebatan alot yang terjadi selama tiga puluh menit yang lalu. Raina yang ingin menaiki motor sesekali dan Bumi yang tidak mau mengambil resiko yang besar untuk Raina dan kedua anaknya.
"Please mas, Rain udah lama banget gak naik motor" Raina menyatukan kedua tangannya didepan dada. Tak lupa ia memberikan tatapan penuh harap pada Bumi.
Bumi memegang kedua bahu Raina, ia menatap Raina tepat dimanik matanya.
"Dengerin saya" ucap Bumi dengan suara tegas.
"Kamu gak sendiri, kamu bertiga Rain. Kamu bisa naik motor aku boncengin keluar kota sekalipun. Tapi jangan sekarang, aku gak mau ambil resiko besar, aku gak mau kamu kenapa-kenapa" ucap Bumi halus, sebenarnya ia sudah menahan emosinya mati-matian. Raina pun merasakan hal yang sama. Dapat ia lihat otot leher Bumi yang naik turun.
"Yaudah besok lagi aja, udah kemaleman juga" ucap Raina pasrah lalu beranjak pergi untuk berganti baju kembali.
Sepeninggalan Raina, Bumi menjatuhkan tubuhnya di sofa, ia menghela napasnya pelan. Ia bisa melihat tatapan pasrah dari Raina, dan ia tahu Raina pasti mengerti apa yang ia inginkan, hanya saja Raina tidak bisa diminta spontan, ia butuh waktu beberapa saat untuk menenangkan hatinya.
Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (PROSES TERBIT)
RomanceDIJODOHKAN DENGAN PACAR TEMAN SEKELASMU DULU???? Terima kasih Bumi, jatuh kepadamu tidak sesakit yang aku bayangkan. Rank #116 perjodohan #39 hujan #14 hujan #10 hujan 1-1-21 #6 hujan 4-1-21 #5 hujan...