Past 1

240 38 1
                                        

Suara berdenging menyelimuti indera pendengaran seseorang yang masih terbaring di atas tempat tidurnya. Kedua matanya menutup dengan rapat seolah tertidur sangat pulas sejak tadi malam. Namun suara tadi mulai mengganggunya sampai tangannya bergerak menutupi kedua telinganya. Dia bahkan berkali-kali harus menahan pukulan yang diberikan orang lain pada area kakinya yang tertutupi oleh selimut. 

"Eunji'ah, sampai kapan kau akan tertidur seperti ini?"

Wanita itu semakin memiringkan posisi badannya seolah tidak ingin beranjak kemanapun sekarang. 

"Yaa! Manajer sudah menunggu di luar. Kenapa kau bersikap seperti ini, Eunji'ah?" Suara perempuan lain mulai membuka kedua matanya secara perlahan. 

Eunji menarik nafasnya dalam-dalam dan sama sekali tidak ada niatan untuk bangkit dari tidurnya. 

"Eonnie, dimana kau menyimpan jaketku?"

"Di dekat televisi, Naeun'ah.."

"Eonnie, aku tidak bisa menutup rapat kotak makan ini"

"Aishh.. Kenapa kau sibuk membuat roti untuk bekal, Hayoung'ah? Kita akan mendapatkan makanan saat tiba di tempat acara nanti"

"Beberapa dari kita tidak akan sempat melakukan sarapan saat berada di salon"

Suara-suara yang familiar itu mulai menarik perhatian Eunji. Dengan perlahan, dia bangkit duduk dan mendapati dirinya sedang di dalam kamar yang tidak terlalu luas dengan banyaknya barang di sekitarnya. Dari arah pintu yang terbuka lebar, dia bisa melihat beberapa perempuan yang sibuk mondar-mandir sampai salah satunya masuk ke sana. 

"Aishh, cepat cuci wajahmu. Jangan sampai manajer memarahi kita lagi karena terlambat menghampirinya"

"Cho-chorong eonnie?" Tanya Eunji dengan bingung. 

"Kita akan segera ke salon sebelum tiba di acara musik nanti. Sebaiknya kau bergerak cepat. Aku tidak bisa banyak mengawasimu karena yang lain juga masih bersiap-siap"

Eunji masih duduk terdiam dan mengusap kedua matanya beberapa kali untuk membuktikan penglihatannya lagi. 

"Ke-kenapa kau bisa ada di sini?"

"Apa maksudmu? Cepatlah ke kamar mandi sekarang" Perempuan bernama Chorong itu kembali beranjak keluar dari sana. 

"Apa yang terjadi?" Sementara Eunji menoleh ke sekitarnya untuk mengenali barang-barang yang ada. 

Beberapa koper dan juga pakaian tampak tertata rapih di ruangan sempit ini. Jendela di dekatnya menunjukkan kalau langit masih gelap di luar. Dia pun turun dari tempat tidur dan baru menyadari kalau tempat tidur itu mempunyai tingkat atas untuk orang lain di sana. 

"M-mwoya? Dimana aku?" Eunji tidak bisa berhenti memperhatikan sekelilingnya sampai kedua kakinya melangkah keluar dari kamar. 

"Eonnie, cepatlah"

Eunji berdiri terdiam dan memperhatikan lima orang perempuan yang sedang sibuk mengenakan alas kaki masing-masing. 

"Eonnie, aku sempat meminjam pembersih wajahmu tadi"

Suara perempuan lain membuatnya menoleh. 

"Yoo-yookyung'ah....." Eunji sontak memegangi kedua lengan perempuan itu. 

"Nde. Ada apa, eonnie? Kenapa kau terlihat terkejut seperti ini?"

"Ke-kenapa kita semua ada di sini? Bagaimana bisa?'"

"Apa yang kau bicarakan? Apa kau masih mengigau?"

Eunji melepaskan genggaman tangannya untuk mencubit kedua pipinya sendiri. 

What Happened Between Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang