Past 9

140 25 1
                                        

Malam semakin larut dan Eunji tampak enggan beranjak bangun dari posisi berbaringnya ini. Lengannya tampak memeluk erat sesuatu sampai membuatnya tersenyum kecil sendiri seolah sedang merasakan kesenangan di dalam dirinya sekarang. Kedua matanya belum terbuka sepenuhnya namun ada sesuatu yang mengganjal di kedua telinganya. Dia tetap mempertahankan posisinya itu karena memang masih terasa nyaman dan ingin tidur lebih lama lagi dengan perasaannya sekarang. 

"Eunji'ah, apa kau sudah tertidur?" Suara seorang lelaki berdengung di kedua telinganya. 

"Mmmm..." Hanya itu jawaban dari Eunji. 

"Apa aku harus mengakhirinya sekarang supaya kau bisa tertidur lebih nyenyak lagi?"

"Tidak, jangan pergi..."

"Kau tidak mempunyai jadwal apapun besok?"

"Aku tidak tahu...."

"Kurasa kau memerlukan istirahat lebih banyak malam ini. Kalau begitu, aku akan akhiri panggilannya sekarang"

"Nde?" Eunji langsung membuka penuh kedua matanya. Dia pun beranjak duduk dan mendapati dirinya berada di dalam kamar sekarang. Benda yang didekapnya tadi hanya sebuah guling yang biasa menemaninya untuk tidur. 

"Apa kau ingin mendengarku memainkan musik lagi?"

Eunji pun baru menyadari kalau ada sepasang headset yang terpasang di kedua telinganya entah sejak kapan. Dia juga melihat ke arah ponselnya yang tergeletak di dekatnya sedang tersambung dengan sebuah panggilan telepon dengan nama 'EXO Park Chanyeol' tertera di layar. 

"Aku sebenarnya sudah membuat instrumen sendiri sejak tadi. Aku akan menjadikanmu orang pertama yang akan mendengarnya"

Dia mulai mendengar alunan suara gitar lalu dilanjutkan drum dan juga ada sedikit perpaduan alat musik lainnya. Eunji membiarkan headset nya masih terpasang sambil mengingat hal apa saja yang telah dilewatkannya kali ini. Dia pun melihat ke arah jam kecil yang ada di meja belajar sebentar. Waktu sudah menunjukkan hampir dini hari. Tangan salah satu anggota grupnya terlihat menjuntai ke bawah dari tempat tidur atasnya. Eunji beranjak berdiri untuk membenarkan posisi tangannya itu supaya dia tidak merasa pegal saat terbangun nanti. 

"Eoh? Hayoung?" Dia sedikit terkejut saat melihat pemilik tangan tadi dan mencoba mengingat kembali kapan mereka mulai mengganti teman sekamar. 

"Bagaimana? Aku mulai kebingungan untuk menambah transisi dan juga melodi di bagian akhir tadi" Chanyeol berbicara bertepatan dengan Eunji yang baru saja kembali duduk di atas tempat tidurnya. 

"Oppa, apa saja yang kita bicarakan selama hampir dua jam ini? Aku tidak ingat bagaimana awalnya kita bisa melakukan panggilan telepon seperti ini tadi"

Chanyeol terdiam sejenak. 
"Aku hanya menghubungimu seperti biasa setelah jadwalku berakhir. Apa ada masalah dengan ingatanmu, Eunji'ah? Kenapa akhir-akhir ini kau selalu menanyakan hal yang sama?"

Eunji juga mulai terdiam karena sebutan panggilan untuk lelaki ini terasa lebih nyaman dari sebelumnya. 

"Mungkin kau hanya membutuhkan istirahat. Kau terlalu banyak mengkhawatirkan perilisan album solomu itu" Chanyeol berbicara lagi. 

"Album solo?"

"Nde. Aku akan dengan penuh mendukungmu jadi jangan terlalu memikirkan hal lain lagi. Cobalah untuk fokus pada penampilan solomu nanti"

Eunji kembali tidak menanggapi. 

"Beristirahatlah. Aku juga harus tidur sekarang karena besok ada latihan selama seharian penuh untuk mempersiapkan tur grupku lagi tahun ini"

What Happened Between Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang