Past 15

165 28 0
                                    

Usaha Eunji untuk menjauh dari pria yang pernah menjadi kekasihnya itu tampaknya mulai terlihat kegagalannya setelah hampir setiap hari dia kembali menerima panggilan telepon darinya. Berbagai cara sudah dia lakukan mulai dari memberikan ponselnya kepada manajer selama seharian penuh sampai mengabaikan panggilan telepon selama beberapa kali. Namun pria itu cukup keras kepala untuk selalu meminta bantuan dari para anggota grupnya supaya Eunji bisa berbicara dengannya melalui ponsel mereka ataupun ponsel miliknya lagi. 

"Aishh, apa yang harus ku lakukan sekarang?" Gumamnya saat menatap layar ponselnya yang menyala. 

"Eonni, jawablah. Aku tidak bisa menerima panggilan darinya lagi karena terasa canggung dengannya" Namjoo yang duduk di sebelahnya tampak berbicara. 

"Yaa! Apa kau pikir aku tidak merasa canggung dengan sikap anehnya ini? Aku merasa sedang diteror oleh sasaeng selama beberapa minggu ini"

"Kau berlebihan, eonni. Sasaeng akan mengambil resiko apa saja untuk bisa dekat denganmu, sementara pria itu berusaha mendekatimu dengan caranya sendiri. Kenapa kau tidak bisa menerima perasaan darinya lagi?"

"M-mwo? Apa yang kau katakan?"

"Bukankah sudah jelas dengan saat kau berbicara dengannya lewat panggilan telepon saja? Dia berusaha meluangkan waktu hanya untuk mendengar suaramu. Kurasa dia memang masih menyukaimu. Apa dia belum menyatakan perasaannya lagi?"

"Tidak. Aku tidak ingin itu terjadi" Tanpa sadar, jari Eunji menekan layar ponselnya sendiri dan panggilan tadi pun terangkat. 

"Aishh...." Dia berdecak kesal terlebih dulu sebelum menempelkan benda itu di salah satu telinganya. 

"Ha-halo?"

"Akhirnya kau menjawabnya. Bagaimana? Apa kau sudah memutuskannya?" Suara Chanyeol terdengar di ujung telepon. 

"Nde?"

"Mengenai kehadiranmu di perayaan rumah baru yang ku beli bulan lalu. Acaranya akan berlangsung di akhir minggu ini"

Eunji mencoba mencari alasan supaya tidak hadir di sana. Dia masih merasa tidak yakin dengan kedekatan mereka ini kembali yang pasti akan menjadi bahasan orang-orang di acara tersebut. 

"Eunji'ah, aku ingin kau menyempatkan waktu untuk datang ke sana"

Wanita itu masih menutup mulutnya rapat-rapat. Dia sesekali menoleh ke arah Namjoo yang sedang memasang ekspresi meledek ke arahnya. 

"Apa kau mempunyai jadwal di hari itu? Aku bisa menundanya sampai kau bisa datang nanti"

Eunji mulai menghela nafasnya pelan. 
"Ada atau tidaknya diriku di acara itu tidak akan berpengaruh apapun. Kenapa kau memilih untuk menunda acaramu sendiri seperti itu?"

"Kalau begitu, datanglah. Kenapa kau seperti merasa ragu menjawab pertanyaanku itu sejak kemarin?"

"Dengarlah. Aku hanya tidak ingin ada orang yang salah paham nanti dengan kedatanganku di sana. Lagipula kau bisa mengajak orang lain yang lebih penting dariku"

"Tidak ada"

"Nde?"

"Kau merupakan tamu spesial yang ku undang secara khusus seperti ini, jadi aku sedikit memaksamu untuk tetap datang nanti"

"Waeyeo? Apa kau tidak ingin mengajak kedua orangtuamu atau Kakakmu ke sana? Kenapa kau tetap memilihku, Park Chanyeol?"

Pria itu mendenguskan senyumannya sejenak sebelum mulai berbicara lagi. 
"Kalau kau ingin tahu alasannya, kau bisa datang ke rumah baruku. Letaknya jauh dari rumah-rumah warga lainnya dan aku sengaja membeli rumah besar itu untuk menghindari kejaran para penggemar usil yang selalu mengikuti kemanapun aku pergi"

What Happened Between Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang