Present 13

182 27 0
                                    

Hari yang ditunggu bagi kepulangan Eunji akhirnya tiba. Meskipun masih harus menggunakan kursi rodanya, tapi hasil pemeriksaan berbagai macam organ tubuhnya semakin membaik setiap harinya. Jadi tenaga medis bisa memberinya izin untuk kembali ke rumah hari ini. Dengan adanya jadwal terapi lagi yang harus dilakukan, dia bisa dengan cepat menyembuhkan kelumpuhan pada kedua kakinya itu nanti. Dia tidak bisa merasa sedih di saat bisa keluar dari Rumah Sakit setelah sekian lama ini. Tapi ada perasaan berbeda saat harus berhadapan dengan keluarga dari sang suami yang baru ditemuinya lagi sekarang. 

"Kau harus berterima kasih padaku karena sudah menyuruh pekerja untuk membersihkan seluruh ruangan di rumah ini" Ucap Kakak Chanyeol kepada adiknya yang sedang mendorong kursi roda masuk ke dalam rumah. 

"Nde, terima kasih, noona. Kau memang selalu bisa ku andalkan dalam urusan seperti ini"

"Tentu saja. Yaa! Jangan mengajaknya untuk berlarian kesana-kemari seperti itu di dalam ruangan ini" Wanita itu berbicara kepada suaminya yang sedang menggendong anaknya di pundak. 

"Tidak apa, noona. Yoonji sepertinya juga senang bisa berkunjung ke sini hari ini" 

"Tetap saja. Dia pria yang sangat ceroboh dan jarang memperhatikan barang-barang di sekitarnya dengan baik"

Baru saja Yoora menjelaskan hal itu, mulai terdengar suara benda terjatuh yang berasal dari suaminya. Dia pun segera menghampirinya untuk menaruh bingkai foto yang hampir di pecahkannya itu. 

"Apa kau ingin langsung beristirahat di kamar?" Tanya Chanyeol pada Eunji.

"Tidak. Aku ingin melihat Ibumu yang ada di dapur. Dia tidak seharusnya membawa banyak bahan makanan seperti itu untuk kita berdua"

"Apa kau bisa kesana sendiri? Aku harus membantu Ayahku untuk menurunkan beberapa barang dari mobilnya"

"Nde..." Eunji melihatnya pergi dan mulai menggerakkan roda dari kursi itu dengan kedua tangannya. Dia tampak sudah terbiasa karena selalu berjalan seperti itu selama masih berada di Rumah Sakit kemarin. 

Dari arah pintu masuk dapur, dia bisa mendapati punggung belakang dari Ibu Chanyeol yang sedang sibuk memasukkan sesuatu ke dalam lemari pendingin.

"Apa ada yang bisa ku bantu, Eommoni?"

Wanita tua itu membalikkan kepalanya dan melihat ke arah Eunji sebentar. 

"Tidak ada, Eunji'ah. Kau duduklah di sana. Aku akan selesai sebentar lagi. Ini hanya beberapa sayuran dan bahan makanan lain yang bisa kalian habiskan selama beberapa minggu"

"Kau tidak perlu repot seperti ini, Eommoni"

"Tidak apa. Aku seharusnya selalu bersikap seperti ini sejak lama. Di ulang tahun Chanyeol kemarin, dia memintaku untuk membawakan rumput laut supaya dia bisa memasaknya sendiri di sini"

"Nde?"

"Aku menyampaikan hal itu supaya kau tahu alasan yang sebenarnya. Dia tidak bisa berkendara sendiri selama sisa hukumannya 3 bulan ini. Jadi Chanyeol memintaku untuk membelikan semua bahan makanan ini untuknya"

Eunji semakin merasa bersalah akan sesuatu mendengar ucapan dari Ibu mertuanya itu. Dia hanya bisa memperhatikannya sibuk kembali merapihkan peralatan masak di dekatnya dari kursi rodanya saja. 

"Eomma, apa yang akan kau masak untuk siang ini?" Yoora berjalan mendekat dan berhenti di belakang Eunji. 

"Mungkin sesuatu yang sederhana. Apa kau bisa mulai dengan mencucikan beberapa bahan makanan, Yoora'ah?"

"Nde.. Eunji'ah, beristirahatlah di kamar. Kau baru saja kembali dari Rumah Sakit, pasti sangat melelahkan bagimu di perjalanan tadi"

"Nde...." Eunji tidak bisa berbuat banyak. Dia pun membiarkan kedua Ibu dan anak itu menggunakan dapur ini sementara dia menggerakkan kursi rodanya lagi menuju area ruang tamu. 

What Happened Between Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang