Present 8

188 30 4
                                    

"Apa itu merupakan hal yang normal, dokter?" Tanya Chanyeol sesaat setelah melihat seorang tenaga medis keluar dari kamarnya. 

"Detak jantungnya juga berfungsi lebih cepat dari biasanya tapi sudah kembali normal. Air mata yang keluar mungkin berasal dari emosi yang sedang di alaminya di dalam mimpi"

"Tapi, apa ada kabar baik untukku hari ini mengenai keadaannya?"

"Kemungkinan Nyonya Eunji akan tersadar dalam waktu dekat ini. Tangisannya bisa mengartikan kalau otaknya masih bisa berfungsi dengan baik akibat kecelakaan waktu itu. Luka jahitan di sana juga sudah mengering. Minggu depan kami akan melepas perbannya"

"Seberapa besar kemungkinannya untuk tersadar?"

"Untuk saat ini masih sekitar 65%. Karena adanya cedera serius di bagian punggungnya"

"Nde?"

"Hal itu akan sulit disembuhkan meskipun dia sudah tersadar nanti. Jangan pernah membangunkannya ke dalam posisi duduk meskipun hanya untuk mengganti pakaiannya saja. Pastikan dia selalu dalam posisi berbaring supaya tidak melukai lebih jauh lagi bagian punggungnya itu"

"Apa yang akan terjadi padanya nanti, dokter?"

"Hanya ada kemungkinan kalau dia akan kesulitan untuk menggerakkan beberapa anggota tubuhnya karena tulang belakang yang terhubung ke beberapa bagian lain telah rusak. Aku sudah memeriksanya dari hasil CT scan waktu itu"

Chanyeol menghela nafasnya pelan sambil melihat ke arah tempat tidur dari pintu kamar yang belum ditutup rapat itu.

"Jangan khawatir, Tuan Chanyeol. Pasien sudah mengalami perkembangan hari ini"

"Nde, aku harap pemeriksaanmu akan menghasilkan yang lebih baik lagi nanti"

"Nde. Tugasku telah selesai dan akan ada perawat lagi yang akan mengecek kondisinya selama beberapa jam tertentu di sini"

"Nde"

"Kalau begitu, aku akan kembali ke Rumah Sakit sekarang"

"Terima kasih banyak, dokter Yang" Chanyeol ikut berjalan menemani tenaga medis itu menuju area luar rumahnya. 

Kemudian dia kembali menuju kamarnya untuk mengecek sendiri keadaan istrinya sekarang. 

"Kau mengejutkanku. Ku pikir kau akan langsung membuka kedua matamu hari ini. Tapi ternyata hanya tangisan yang bisa kau tunjukkan padaku" Ucapnya di hadapan tubuh Eunji yang masih tertidur pulas. 

Ada setetes air mata lagi yang keluar dari ujung salah satu indera penglihatannya. Chanyeol segera menghapusnya dan baru menyadari betapa dinginnya wajah sang istri saat ini. Dia segera membesarkan suhu pendingin ruangan yang ada di sana hanya untuk menghangatkan tubuhnya. 

"Kau tidak akan mati. Aku percaya padamu, Eunji'ah. Cobalah untuk berjuang keluar dari mimpimu dan kembalilah padaku"

Masih tidak ada jawaban apapun yang menanggapi ucapannya. Sudah hampir 4 bulan ini Chanyeol berdiam diri di rumah untuk menjaga istrinya itu. Setiap hari dijalaninya seperti biasa meskipun rasa penyesalannya belum menghilang dari dirinya sampai saat ini. Alat bantu pernapasan dan alat pendeteksi detak jantung sudah tidak ada di ruangan itu karena dokter sudah melepasnya bulan lalu.

"Jangan tertidur terlalu lama, Eunji'ah. Aku benar-benar masih membutuhkanmu di sini" Chanyeol berbicara lagi sambil mengecup singkat kening sang istri. 

Saat dia kembali menegakkan berdirinya, dia melihat ada pergerakan dari selimut yang menutupi kedua kaki Eunji di sana. 

"Eoh?" 

What Happened Between Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang