10

13.8K 1.7K 176
                                    

Jam setengah 11 adalah saatnya untuk memejamkan mata namun hal itu tak berlaku untuk chenle yang masih betah membaca novel.

Dirinya masih di rumah sakit untuk masa pemulihan dan dia sangat bosan karena biasanya ia sangat sibuk. Ia lihat ponselnya dan melihat pesan masuk dari ayahnya.

Ayah
Ayah kirim 50 juta buat biaya rumah sakit dan bulanan. Kalo kurang bilang ayah.

Ia tak berniat membalas sama sekali. Ia cukup kesal dengan guru guru yang tak peka dengan keadaannya, malah memanggil ayahnya. Buat malu saja.

Kriett

“loh hyung, belum tidur?” itu jisung dengan plastik mcd di tangannya

Chenle melihat jisung, orang ini benar benar menjaganya terus ya?.

“ngapain disini?”

Tak membalas ucapan chenle, jisung melepas jaketnya dan melemparnya ke chenle.

“YAKK! BERAT JAKET LU”

Jisung hanya terkekeh, ia bawa meja kecil yang biasanya dipakai chenle untuk makan di kasur dan meletakan mcd yang dibawanya disana.

“noh, gue mau mandi dulu” ucap jisung lalu melenggang pergi ke kamar mandi

Chenle tatap mcd pemberian jisung, ia senang. Ada seseorang yang peduli dengannya sampai seperti ini. Apakah jisung begini karena merasa bersalah? Padahal chenle tak menyalahkannya sama sekali.

Beberapa menit berlalu, jisung selesai dengan ritualnya dan berencana untuk tidur. Namun begitu keluar kamar mandi ia melihat chenle yang asik dengan novelnya. Ia dekati chenle dan merampas buku di genggamannya.

“EH ITU TANDAIN DULU NANTI ILANG” ucap chenle panik karena dia gak hafal halaman dari novelnya

“makanya tidur lo, ini juga kenapa sisa gini burgernya?” chenle menatap satu burger yang masih rapi di bungkusannya

“perut gue tuh gak kek lo, gue makan satu aja kenyang!” jisung tersenyum, ia kembalikan buku chenle dan mengambil burger itu

“oke gue yang makan” jisung duduk di dekat chenle dan melahap burgernya

“pantesan lu pas gue angkat kemarin ringan banget, ternyata irit makan juga lu” ucap jisung di bales tatapan kesal chenle

“ya karena nafsu makan gue ga banyak, gak kayak lu:)” ucap chenle

Setelahnya terjadi keheningan, keduanya sibuk sendiri dengan kegiatannya. Sampai jisung menatap chenle lagi.

“…maaf lagi ya, soal kema-“

“sst! Park jisung, tiap kejadian punya hikmah, dengan kejadian ini gue belajar bahwa seharusnya gue ga terlalu memaksakan diri gue dan lu belajar bahwa bercanda gaboleh keterlaluan, ngerti? Jadi gak ada yang salah!”

“oke hyung oke, tenang dong gue ngeri” jisung dan chenle sama sama terkekeh lalu keduanya kembali ke aktivitasnya

Semenjak kejadian kemarin jisung jadi sangat berbeda. Walau gaya bicaranya dan sikapnya sama tapi perlakuannya ke chenle berbeda.

“Tsundere…”

“apa hyung?”

Sial.

“Hah? Eh e-engga itu ka-karakternya tsundere!” jisung hanya mengangguk dan lanjut melahap burgernya sambil memainkan ponselnya

Chenle merutuki mulutnya yang bisa bisanya asal mengeluarkan isi hatinya. syukurlah jisung tak peduli menbuat chenle sedikit lega.

Chenle yang terdiam kemudian tanpa sadar mulai menatap jisung yang tengah berkutat dengan ponselnya.

{✔} Waketos •Jichen•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang