17

10.5K 1.2K 102
                                    

Chenle menatap beomgyu, mereka tengah berada di depan rumah jisung karena chenle yang harus mengajar jisung. Ia lambaikan tangannya ke beomgyu yang di balas senyuman kecil. Beomgyu mengendarai motornya menjauh, setelah mulai tak terlihat chenle memutuskan untuk berjalan masuk.

Chenle gak yakin bisa ngajar maksimal setelah kejadian tadi. Rasa bersalah masih hinggap di hatinya tapi dia berusaha sebisa mungkin menyampingkan perasaan pribadi karena seperti yang pernah dia bilang ke jisung, dia harus professional dan membedakan masalah pribadi dan pekerjaan.

Chenle tekan bel rumah keluarga park, setelah beberapa menit akhirnya pintu mulai terbuka dan menampilkan anak bungsu keluarga park. Park jisung. Chenle menunduk, dia gak nyangka yang buka pintu bakal jisung karena biasanya yang menyambutnya itu mama Baekhyun atau gak jaehyun.

"hai manis~ yuk masuk!" chenle menaikkan kepalanya, dia gak salah dengerkan?

Kenapa jisung keliatannya seneng banget? Padahal dia kira jisung bakal kesel atau cuekin dirinya kayak waktu itu. Jisung yang merasa aneh menengok kebelakang, menatap chenle yang masih di ambang pintu dengan dahi yang mengkerut. Jisung terkekeh, chenle yang tengah berpikir itu terlihat lucu di matanya.

"ayuk lee tunggu apa lagii~" jisung menarik tangan chenle, setelah menutup pintu ia bawa chenle ke atas

"s-sung" chenle dengan muka tertunduk memanggil jisung

"iya kenapa chenlee~" ucap jisung yang masih asyik menarik tangan chenle

"lu gak marah?"

Pergerakan jisung terhenti, seketika membuat chenle makin merasa bahwa pertanyaannya ini salah. Jisung melepas tangan chenle, ia berbalik lalu menatap chenle dari dekat.

"kenapa gue harus marah? Itukan hak lu buat deket sama siapa aja, apalagi sama sahabat lu sendiri" ucap jisung dengan senyuman tipis

Lalu jisung mengambil tangan chenle lagi, dia lanjutkan perjalanan menuju ruangan belajarnya. Di lain sisi chenle sedikit malu karena ternyata hanya dirinya yang berpikir berlebihan begini, pertanyaan sempet terlintas di otaknya. Kenapa dia peduli banget soal kesel atau marahnya jisung? Padahal kan jisung bukan siapa siapa dia?. Yaudahlah chenle memilih buat acuh aja, otaknya udah pusing buat mikirin hal hal gini.

Tapi chenle gak tau aja bahwa jisung pandai berbohong. Jisung sakit hati, kesal, marah dan takut tentunya karena melihat kedekatan chenle dengan beomgyu yang notabene nya adalah seseorang yang menyukai chenle juga, tapi dia berusaha tak egois karena beomgyu juga tengah berjuang.

Mereka hanya harus berusaha sebaik mungkin dan hasil akan ada di tangan chenle.

Chenle tengah menumpukan kedua tangannya sebagai bantalan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle tengah menumpukan kedua tangannya sebagai bantalan kepalanya. Bukan karena ngantuk, tapi dia gak mau liat jisung yang menatapnya sejak tadi. Iya, selama jisung mengerjakan soal beberapa kali jisung menatapnya dengan senyuman tipis di wajahnya.

{✔} Waketos •Jichen•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang