Kenapa ga pernah upload foto lagi ka?
Ka Lia masih mau tenangin diri dulu kali. Soalnya akhir-akhir ini banyak banget skandal pacarannya
Ka Lia ga kenapa-napa kan kak? Kok ga upload foto lagi?
Bisa dibilang komentar orang-orang ini ada sisi baiknya. Ya mereka mengkhawatirkanku. Tapi di satu sisi kok ngeselin yah? Masa ga upload postingan selama lima hari aja sampe segitunya dicariin. Lah emang harus yah setiap detik, menit aku posting di Instagram gitu? Hadeuh, nasib jadi selebgram. Banyak yang cariin:)
Merasa mata ku sudah berotot karena terusan membaca komentar para netizen di postingan terakhirku. Kini aku bangun dari tempat tidur melancarkan aksiku. Mumpung ditempat ini suasananya bagus, buat tiktok ah. Sekaligus ngobatin rasa kangen para pollowers.
Aku membuka pintu kamar, celingak-celinguk di luar kemudian lari menuju teras depan dengan cepat. Ah, sebenarnya ini bukan kantor sih tap lebih tepatnya rumah. Disebut kantor karna Alden dan stafnya sering pergi kesini untuk mengerjakan proyek mereka. Aku akui tempat ini sangat nyamn untuk membuat komik. Pantas saja komik Alden semuanya best seller.
Okey wait. Kenapa di teras ini suasananya bagus banget astaga. Aku baru sadar bahwa di samping rumah atau kantor Alden ini ada pemandangan gunung dan hamparan sawah. Serta lighting disini mendukung banget woy. Tuhan baik banget, tau aja aku mau bikin tiktok.
"Pake backsound mama muda aja kali yah? Eh tapi udah ga jaman lagi. Ahh, udah lah ga papa kali ga ikut jaman." monolog ku lalu segara mencara backsound mama muda tersebut.
Aku suka body mama mama muda
Mama muda ayayayayayaya
Ey yoo
Lagunya enak woy. Aku cuka body mama mama muda, mama muda ayayayayaya
"Matiin ga?"
Bisa kupastikan ini suara si jahanam Alden. Aku berbalik ke belakang melihat pria itu dengan tatapan sangarnya.
"Bentar deh, lagi bikin video. Jangan ganggu dulu," ujar ku mendekat kearahnya tanpa memberhentikan videoku itu.
"Matiin ga?!" pintah Alden dengan suara dinginnya. Aiss sial merusak suasana aja lelaki ini.
Segera ku berjalan mengambil ponselku sambil terus mendumbel kecil. Kemudian video tiktokku itu kumatikan.
"Udah dimatiin nih! Puas?" ujarku sambil menunjukkan ponselku kearahnya.
"Udah siapin jalan ceritanya?" tanyanya ketus. Makin hari makin ngeselin aja nih anak. Lihat! Lihat wajah dinginnya. Suer menusuk sekali iris mataku. Keknya besok aku bakal buta ekspresi deh. Wong tiap hari hanya berurusan sama manusia datar ini.
"Belum." jawabku santai.
Tak ada perubahaan ekspresi di wajah Alden. Sumpah yah lama-lama aku mau pulang aja. Alden kek batu aja. Dia ga pernah diajarin ngomong atau kalau ga sosialisasi apa? Kok ada yah manusia macam gini.
"Setelah makan malam alur ceritanya harus udah selesai!" ujarnya lalu kembali masuk kedalam rumah meninggalkan ku yang masih tak berkedip.
"Dikira cakep apa joget gitu,"
Kalau gusiku tak kuat menahan gigiku mungkin sedari tadi gigiku sudah terlepas dari tempatnya karena saking terbukanya mulutku. Itu Alden benaran nyindir aku? Sial nih cowok, ngeselin banget. Kalau ga suka yah diam, ngapain oake acara nyindir gitu. Merasa gagal jadi tukang nyindir aku.
Napasku terbuang lesu. Baru aja sampai di sini udah nyuruh kerja aja. Aku juga butuh perhatian, aku juga butuh kasih sayang. Aku bukan boneka. Aku juga butuh istirahat woy Alden kamprettt! Ga bisa liat orang senang aja. Mana tadi muncul di video aku lagi. Huft,
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNERSHIT, I Love You!✔️
HumorCuman kisah ringan tentang seorang komikus dadakan dan partnershit-nya. Yang penasaran, cuss dibaca:) PARTNERSHIT, I LOVE YOU! by Febrianty Maria