Krekk
Anggaplah suara pintu kamar yang terbuka. Aku merapikan sebentar pakaianku kemudian melangkah maju. Huaa, akhirnya keluar juga hari ini. Bosan tau ga, dirumah melulu:(
"Semua yang mau dibeli udah ditulis?" tanyaku pada Alden yang tengah sibuk menulis semua keperluan pada kertas dimeja.
"Hm,"
Ga ada kata lain apa? Kesel deh aku.
Segera ku mendekat pada Alden yang sudah selesai menulis semua perlengkapannya kemudian mengambil kertas tersebut berniat membacanya.
"Yok jalan!"
Apa?
Aku mengangkat pandanganku begitu mendengar suara tak berdosa yang keluar dari mulut Alden.
Lu belum mandi amjirr!
Astaga nih anak keknya memang ga tau malu.
Dari kemarin ga mandi gegara sibuk jagain si mily sekarang mau keluar juga ga mandi? Husehh, anak macam apa ini?!"Lu belum mandi asyuu," jawabku sudah tak bisa menahan kata-kata kotorku lagi.
Mendengar perkataanku itu Alden terlihat menyadarinya, "oh, ok." ujarnya singkat. Lagi! Lagi! Lagi! Jawabannya singkat banget. Aiss, malas ah, sama nih orang.
Baru saja Alden ingin masuk kekamarnya, tiba-tiba aku teringat sesuatu.
"Sekalian mandiin si mily."
Kupastikan Alden akan menatapku tajam. Dan yap, benarkan dia berbalik dan melayangkan tatapan mematikannya.
"Tadi gue lupa mandiin mily." ujarku tanpa dosa sambil nyengir. Yang diajak ngomong hanya diam menatapku tajam saja.
"Cara mandiinnya gimana?"
Ha?
"Cari di google!" jawabku yang awalnya melongo kemudian tersadari bahwa aku juga tak tahu cara memandikan bayi.
Alden mengangguk mantap kemudian masuk kekamarnya. Jika ada yang nanya, kok malah masuk kekamar sih? Tadi kan disuruh mandiin mily? Nah, semalam si Alden tidur sama mily. Why ga tidur sama aku? Yah, karena aku tidurnya ngajak kelahi:)
Aku kembali melanjutkan kegiatanku membaca list barang yang akan kami beli. Wuihh, banyak banget. Tapi tak apalah kan belinya pake duit Alden:)
"Aduh, mily jangan main air dong."
"Diam-diam yah,"
"Jangan tarik rambut om,"
Lah, Alden? Eh, mampuslah kau Alden, diserang mily kan. Wkwk, mangkanya jadi orang jangan kelewatan dingin. Noh si mily ga suka liat wajah dingin elu tuh. Noh, makan serangannya mily.
***
"Beli bubur yang ini atau ini?" tanyaku sambil menunjukan dua buah bubur instan pada Alden yang menggendong mily.
"Udah bisa makan bubur?"
Aku bergeming sedikit kemudian melihat Emily yang ada digendongan Alden. Hemmm, si mily ini keknya dikit lagi udah setahun deh, keknya bisa.
"Bisain aja lah," jawabku kemudian memasukan dua buah bubur instan kedalam keranjang.
"Selanjutnya beli bahan makanan dulu. Dikulkas udah habis semua," jelasku yang memang benar adanya. Kemarin aja kami kek gembel makan diwarung setelah mily tidur.
Nah, kalau urusan makanan Alden aja deh yang beli. Soalnya akyu ga tau soal gituan:)
Alden yang mengerti dengan tatapanku kemudian menyodorkan Emily padaku dan mengambil troli lalu berjalan menuju bagian makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNERSHIT, I Love You!✔️
HumorCuman kisah ringan tentang seorang komikus dadakan dan partnershit-nya. Yang penasaran, cuss dibaca:) PARTNERSHIT, I LOVE YOU! by Febrianty Maria