40

676 63 1
                                    

Aku tersenyum begitu menatap pantulan diriku disebuah cermin yang sangat besar. Gaun Indah yang kukenakan sekarang sangatlah cantik. Akhirnya hari ini tiba juga. Hari yang selalu kuimpikan namun tak pernah terbayangkan olehku akan secepat ini. Menikah dengan pria yang sama sekali bukan tipeku, dia adalah musuhku, dan juga sahabatku. Takdir begitu Indah mempertemukan kami seperti ini dan akan menjadi satu setelah dipersatukan dalam nama Tuhan.

Tanganku gemetaran, tak bisa menahan segala kegugupan yang ada dalam diriku. Ini hari yang spesial untukku, semoga saja tidak ada kesalahan hari ini.

"Mbak Julia jangan takut. Hahaha,"

Aku membuang napas pelan berusaha menormalkan kembali napasku. Yang dibilang Mbak Dewi memanglah benar, seharusnya aku tak boleh takut, rileks saja Jul. Ayok rileks.

"Emily dimana?" tanyaku begitu menyadari tak melihat Emily hari ini.

"Ada di luar sama pak Alden. Banyak orang yang mau fotoin Emily loh. Waduh, emaknya kalah nih." goda Mbak Rani.

Aku cemberut, "Mau lihat." kataku sambil memasang puppy eyes karena penasaran dengan penampilan Emily hari ini. Ah bukan Emily saja melainkan Alden juga.

"Jangan mbak. Nanti aja pas udah sampe di Gereja." seru mbak Dewi membuatku langsung cembertu.

"Hello epribadeh...." "Eh, wow. Siapa ini? Cantik sangat weh. Siapa ini?"

Hadeuh. Manusia ini lagi. Kenapa masuk-masuk ga ketok pintu dulu? Bikin kaget aja kan.

"Kalau gue gini cantik ga jul?"

Kepalaku mengangguk memberikan wanita itu kesenangan karena dipujiku.

"Ah yang benar aja?"

"Cantik sangat weh!" kesalku karena Eka yang tak kunjung mempercayai kata-kataku.

Eka cekikikan kemudian menggandeng tanganku. "Tapi kali ini yang paling cantik sahabat gue. Uh, ga nyangka elu bakal nikah juga. Huhu, jangan lupain gue yah." kata Eka sambil gelantungan ditanganku.

"Mangkanya mbak Eka sama Axel nyusul dong." seru Mbak Rani membuat Eka menatap kesal.

"Mbak rani ih, mana ada gue sama manusia macam Axel itu. Yang ada rumah tangga gue hancur berantakan." balas Eka membuat semuanya tertawa.

"Ayok ah keluar. Ibu elu suruh gue manggil elu buat siap-siap ke Gereja. Ayok mbak-mbak, kita ke gereja." kata Eka yang mulai menjelaskan maksud kedatangannya.

Aku membulatkan mataku tak percaya, "Sekarang?" ujarku dan Eka langsung menutupi wajahku menggunakan wedding veil.

"Iyalah. Masa besok. Ohiya, tadi elu pengen banget liat Emily kan? Nih tadi gue sempat fotoin dia."

Aku membuka sedikit wedding veil-ku  kemudian melihat kearah ponsel Eka.

Aku membuka sedikit wedding veil-ku  kemudian melihat kearah ponsel Eka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PARTNERSHIT, I Love You!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang