42

630 59 1
                                    

"Jangan sampai gosong yah. Itu cokelatan dikit langsung dibalik Jul," ujar Bunda Ellen membuatku mangut-mangut mengerti.

Hari ini aku membulatkan tekadku untuk belajar masak. Untunglah ada Bunda Ellen yang siap sedia mau membantuku. Dan katanya, memang bunda Ellen jago memasak. Aihh, kan jadinya insecure sendiri. Gimana kalau masakanku kalah sama masakan Bunda Ellen, terus Alden ga suka gimana?

"Dikit lagi angkat yah Jul, tahunya." reminder Bunda Ellen yang sedang mencuci beberapa sayur.

Begitu melihat tahu yang sudah matang merata, aku langsung mengangkat beberapa tahu tersebut kemudian meniriskan minyaknya. Walaupun memasak masakan sederhana seperti ini, cukup membuatku senang. Karena setidaknya aku sudah bisa memasak tahu goreng. Hehe,

"Mana bunda lihat tahunya." kata Bunda Ellen kemudian mulai melihat hasil karyaku itu. Ada sedikit rasa gugup begitu Bunda Ellen memperhatikan tahu tersebut. Semoga saja kali ini sukses.

"Wah, Bagus Bagus. Udah hebat nih. Kasih ke Alden biar dicobain gih. Kalau Bunda sih udah mantap ini." seru Bunda sambil mengunyah tahu buatanku.

Aku tersenyum kesenangan. Lega juga, akhirnya masakan kali ini sukses. AH tidak. Aku belum menyuruh Alden untuk mencicipi tahu ini. Itu artinya aku belum bisa lega sama sekali. Huft.

Kakiku mulai melangkah sambil membawa sepiring tahu ini kepada Alden yang tengah bermain bersama Emily di ruang keluarga. Semoga saja ga mengecewakan.

"Alden. Coba cicip masakan aku." kataku begitu sampai diruang keluarga. Tanganku lalu menyodorkan sepiring tahu itu kearah Alden.

"Masak sendiri?" tanya Alden lalu memasukan sepotong tahu kedalam mulutnya.

"He'em. Enak ga? Kalau ga enak tidur diluar aja deh." ancamku.

Alden langsung cekikikan kemudian mengelus pucuk kepalaku. "Enak kok. Nice." jujurnya membuatku tersenyum kesenangan.

"Benaran?"

"Iya." kata Alden berusaha meyakinkanku.

Tiba-tiba Emily datang dan langsung mengambil tahu tersebut dan dimasukan kedalam mulut kecilnya itu. "Enak." ujar Emily membuatku tertawa.

Ah, semakin hari Emily makin gemasin aja. Mana Alden juga makin hari makin sweet. Ga bersikap lagi kayak dulu. Sepertinya ini memang pilihan yang tepat untuk bersama dengan mereka.

"Ohiya, tadi ayah nanya. Kira-kira kita mau tinggal di kota atau kembali ke desa aja?"

Aku mencerna kata-kata Alden kemudian memasukan sepotong tahu kedalam mulutku. "Hm, di kota juga boleh. Tapi keknya aku lebih nyaman di desa." kataku membuat Alden tercengang. Hm, sepertinya ia tak percaya karena sekarang aku lebih menyukai suasana pedesaan.

"Yakin?" tanyanya sekali lagi.

Aku mengangguk mantap, "Di desa udaranya lebih adem. Sekalian biar Emily langsung belajar di alam aja. Jangan di kota." jelasku.

Alden langsung tersenyum kemudian kembali mengacak rambutku hingga berantakan.

"Alden?!" kesalku karena rambutku mulai berceceran.

"Maaf, soalnya gemasin."

Aku membeku seketika melihat Alden yang mengatakan hal itu dengan gaya imut. Aduh, jangan nabok suamimu jul. Tahan, tahan. Alden itu kadang gitu. Sikap nyebalin yang dulunya mulai kelihatan lagi. Tapi tahan aja jul. Nanti juga bakal terbiasa kok.

"Sebelum kembali ke desa mau beli perlengkapan-perlengkapan yang lain ga?" tawar Alden dan langsung disambut anggukan dariku.

"Jul, ayok sini belajar masak lagi." teriak Bunda Ellen membuatku mendunduk lesu. Ah, sepertinya hari ini cukup belajar masak tahu aja deh. Capek aku. Huhu,

"Capek." keluhku kepada Alden.

Alden tersenyum, "Aku ga maksa kalau kamu harus jago masak kok. Kalau capek ngomong sama bunda aja." ujar Alden membuatku tersentuh.

Ah, kalau seperti ini tak bisa. Segera aku berdiri mengangkat kembali piring yang masih ada beberapa tahunya. "Ga deh. Ga jadi ngeluh. Ga mau suami aku pergi ke cewek lain hanya karena aku ga bisa masak." kataku kemudian melenggang pergi meninggalkan Alden yang terpaku disana.

Sebenarnya bukan itu alasan utamanya. Hanya saja aku merasa, kewajibanku sebagai istrinya adalah itu. Aku tak boleh bermalas-malasan dalam hal menyenangkan suami sendiri. Ayok semangat Juleha.

***

Tbc

PARTNERSHIT, I Love You!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang