EPILOG

2.1K 110 5
                                    

Acara resepsi pernikahan Ayesha dan Hazmi diadakan di lokasi Kandara Karma Resort, sebuah restoran dan hotel yang terletak di kawasan pantai Karma, daerah Kabupaten Badung, Bali. Sebulan setelahnya pasangan suami istri tersebut mengadakan resepsi di Bali sesuai kesepakatan antar dua belah pihak keluarga. Terutama atas pendapat Hazmi yang jelas mengetahui kawasan menarik di Bali.

Karena setelah Hazmi mem-booking gedung resort tersebut, seminggu kemudian lelaki itu membawa Ayesha untuk melihat kondisi gedung resepsi pilihan Hazmi. Ayesha justru sangat tertarik, terlebih lagi lokasi acaranya berada di tepi pantai. Hazmi pun merencanakan agar acara terindahnya bersama Ayesha berlangsung di sore hari.

Tujuannya agar Ayesha dan dirinya dapat menikmati acara sakral ini ketika mentari tenggelam. Maka dipilihlah pukul empat sore untuk pesta pernikahan mereka. Dan kini, tak hanya terdapat kedua pasangan itu yang berada di tepi pantai yang menjadi panggung terindah mereka. Namun ada juga kedua orangtua Hazmi, pak Erlan, Rafli, dan Thalia di atas panggung.

Para keluarga yang bersangkutan sedang berbahagia menyambut pesta pernikahan Hazmi dan Ayesha. Pun kursi yang tersedia menghadap panggung, terdapat beberapa keluarga yang menjadi saudara dari pihak pengantin, dan teman-teman Hazmi, mau pun Ayesha yang sebagian mendapat undangan resmi. Meski di antara undangan, masih ada yang tidak dapat menghadiri.

Entah karena jarak antara Bandung atau pun yang berada di kota lainnya, sedang tidak kondusif untuk bisa sampai ke pulau Bali. Tak hanya karena alasan jarak kota, di antara para undangan pun mengeluh karena ada kegiatan lain yang tak dapat ditinggal secara mendesak. Padahal acara pesta ini sengaja diadakan di hari libur. Yakni hari Minggu.

"Ok, selanjutnya, inilah acara yang telah ditunggu-tunggu ...," oceh pembawa acara yang juga berdiri menghadap para tamu undangan di panggung. Rupanya semenjak acara terlaksana, si pembawa acara itu tentu stand by mengisi rundown acara resepsi pernikahan sakral ini.

"Yah, Rafli ke sana dulu, ya?" bisik Rafli yang kemudian berjalan meninggalkan panggung, meski ia belum mendapat persetujuan dari Yusuf. Sementara sang mama, hanya tersenyum menatap putranya yang terkesan bahagia di samping Ayesha, tanpa memedulikan putra sulungnya.

Kini Rafli menderapkan langkah hingga menuju ke pertengahan para tamu yang bersiap-siap berdiri menyambut acara selanjutnya. Sayangnya bola mata Rafli menangkap seseorang yang juga dikenalnya. Sudah terhitung sebulan Rafli tak bertemu seseorang yang menjadi objek pandangannya itu.

Entah memang karena seseorang yang dimaksudnya itu sedang sibuk, atau ia tak mau kembali bertemu Rafli. Dan kebetulan, di acara adik bungsunya, Rafli menemukan ia kembali. Meski sayang saja, saat Rafli mendekat, ia masih saja tak sadar dengan kehadiran Rafli. Kini ia sedang menatap senyum seolah bahagia pada pasangan pengantin di atas panggung.

"Satu, dua, tiga!"

Lagi-lagi sang pembawa acara menyeru pada pengantin yang bersangkutan untuk memulai acara. Sebuah acara yang justru sangat ditunggu para tamu undangan. Acara tersebut yakni melempar buket bunga yang kini telah melayang ke arah para tamu—yang sama-sama berdiri menanti lemparan tersebut.

Slapp!

Sebuket bunga mawar berwarna merah dan putih itu telah sama-sama tertangkap oleh dua tangan sekaligus. Kedua tangan tersebut milik Rafli dan Carisa. Ya, seseorang yang menjadi objek pencarian Rafli saat ini adalah Carisa.

Perempuan itu terlihat berbeda dari biasanya. Semenjak Carisa telah pulang dari rumah sakit, perempuan itu tak lagi mau bertemu Rafli atau siapa pun yang menyangkut dengan Hazmi. Mungkin saja Carisa ingin mengobati hatinya yang patah karena lelaki yang saat ini telah mengadakan resepsi pernikahan.

Enigmasif [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang