#6|Beralih

128 78 18
                                    

Happy reading guys.

"Yang awalnya diikuti fans malah jadi penguntit,"
--Si Fakboy--

--🌻--

Jam 06:30

"Yang benar aja gue datang jam begini?" kata Nathan, ia heran pada dirinya sendiri yang datang ke sekolah pagi-pagi hanya untuk memantau seorang perempuan yang tidak ada apa-apanya. Filia, dia berhasil membuat Nathan kebinggungan, greget, dan pastinya kepikiran terus.

"Jangan bilang gue suka sama dia?! Kagak mungkin! Dia hanya target!" batin Nathan, ia menggelengkan kepalanya dan membenturkan pada tembok.

"Filia!"

Ketika mendengar nama itu, Nathan langsung mendekati pembatas rooftop. Ternyata, ia melihat Arkan sedang bercanda ria dengan Filia dan hal itu menambah dendamnya pada Arkan.

"Lihat aja nanti cara main gue," kata Nathan dengan tatapan benci pada Arkan.

--🌻--

"Nathan, kamu mau bawa aku kemana?!" teriak Clara.

"Gue mau buat perhitungan sama lo!" jawab Nathan.

Setelah sampai di gudang Nathan mendudukan dan mengikat Clara pada kursi bekas lalu, ia melanjutkan aktifitasnya.

"Nathan kamu gila ya?!" teriak Clara.

"Lo yang gila! Udah gue peringatin, tapi masih aja lo langgar!" kata Nathan.

"Karena aku gak mau ada yang dekat sama kamu," kata Clara.

"Dan gue gak dekat sama lo juga, gue jijik sama barang bekas," hina Nathan.

"Nathan aku difitnah!" bela Clara.

"Amasa? Gue gak care tu," jawab Nathan. Lalu, ia mengambil benda berwarna sliver dari saku celana abu-abunya dan menunjukkan pada Clara.

"Lo tahu ini apakan?" tanya Nathan dengan smirk yang aneh tentunya. Clara pun langsung tegang saat melihat Nathan memegang pisau lipat. Oh tidak, jangan bilang Nathan?.

"Nathan, jangan main-main sama itu," tegur Clara.

"Kenapa sayang? Takut? Biasa lo buat begini juga, kenapa lo takut? Phobia sama pisau?" kata Nathan.

Kemudian Nathan mendekati Clara dan mulai mengarahkan pisau ke wajah Clara sedangkan Clara mati-matian memalingkan mukanya dan memohon belas kasihan. Tapi, Nathan menghiraukan permohonan Clara malahan, ia makin nekat ingin memberi tanda di wajah Clara dan berhasil membuat garis di pipi mulusnya Clara.

Sret!

Nathan membalikkan tubuhnya ke arah pintu gudang yang menampilkan seorang perempuan yang selama ini ia pantau dari jauh. Filia pun gemetar saat melihat pipi Clara yang berlemuran darah dan Nathan memegang pisau yang juga berlumuran darah membuat Filia langsung melarikan diri dari gudang.

"Filia?!" teriak Nathan.

"Oh, jadi namanya Filia," batin Clara.

--🌻--

Filia berjalan dengan tergesa-gesa ke kelasnya, tapi ia melihat Nathan di ujung koridor sehingga ia memutar haluan dan justru  menabrak Arkan.

Filia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang