#16|Luka

75 42 3
                                    

Happy reading guys.

[Mengandung bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bawang gombal😂😅😅 di harapkan memegang sesuatu untuk melampiaskan emosi yang membludak🙏🙏]

"Sakit banget saat gue lihat dia menangis"
-Denta-

--🌻--

"Hati-hati, banyak orang jahat. Kamu harus bawa hp terus. Kalau, ada yang macam-macam telpon aku di nomor 1," sambil membersihkan kamar VVIP  Filia terus mengingat pesan Nathan, ia juga merasa tidak enak saat masuk ke dalam Hotel.

Para pengusaha yang di temani dengan kupu-kupu malam membuat buluk kuduk Filia berdiri.

Bau akohol tercium di indar penciuman Filia. Betapa kagetnya Filia saat menemukan seorang bapak yang cukup berumur masuk ke dalam kamar itu.

Dengan sempoyongan dia berjalan mendekati Filia. Filia merasa gelisah saat laki-laki paruh baya itu mencoba untuk memeluk Filia. Lantas, Filia masuk ke dalam kamar mandi, dia menelpon Nathan berulang-ulang kali tetapi, tidak di jawab oleh Nathan tak sampai di situ, Angkasa pun di telpon oleh Filia.

Di satu sisi, Nathan heran dengan panggilan dari Filia yang begitu banyak. Sedangkan, di sisi lain hampir setengah jam si om-om itu berusaha untuk mendobrak pintu putih itu dan usahanya pun berhasil.

Filia mencoba melawan dengan bekal bela diri Filia menendang om genit itu. Tetapi, Dewi Fortuna tidak berpihak pada Fillia, om genit itu berhasil menahan dan menghempaskan Filia ke sofa.

Filia melakukan perlawanan saat om itu ingin mencabuli dirinya. Lalu, Filia menendang lagi om genit itu dan lagi-lagi Filia di cegat oleh om genit itu. 

Dia sangat marah karena, Filia menolak di perlakukan seperti itu. Dia membanting Filia ke kasur king size yang halus dan lembut itu. Dia melucuti pakaiannya dan berusaha melucuti baju kerjanya Filia. 

 Brak! Brak! Brak! 

"Nathan! Nathan! Tolongin aku!" teriak Filia dengan menangis histeri saat sang om mulai meraba badannya. 

Brak! Brak! Brak! 

Suara tangisan Filia  terdengar jelas di pendengaran Nathan. Saat melihat banyak panggilan masuk dari Filia membuat Nathan sangat khawatir.

Di sisi lain, Filia merasa tidak berdaya lagi. Perlawanan demi perlawanan ia lakukan namun, tenaga laki-laki paruh baya itu cukup kuat karena, emosi. Sebagian tubuhnya sudah dijamah oleh om-om kurang belain itu. 

Brak! Brak! Brak!

Pintu Putih VVIP itu terbuka lebar.  Betapa terkejutnya Nathan saat, melihat kondisi Filia yang ditidih oleh laki-laki bejat itu. Amarah, benci, dan emosi menyelimuti Nathan.

Nathan memukul bapak-bapak itu dengan sangat brutal. Tak ada kata ampun buat laki-laki bejat itu. 

Darah segar bercucuran dimana-mana termasuk juga di kasur. Badannya Filia bergemetar karena ketakutan dengan kejadian tadi dan sikap Nathan yang arogan.

"Denta, gue, gu-" 

Panggilan Filia menyadarkan Nathan walaupun marah dengan perbuatan keji yang di lakukan oleh laki-laki bejat itu Nathan masih ada kewarasan yang tinggi, dia tidak ingin main hakim sendiri.

Nathan menyelelimuti Filia dengan sayang dan berlalu. Hati kecil Filia menangis karena, Nathan yang pergi meninggalkannya dengan laki-laki bejat di dalam kamar. 

Nathan, security dan atasan Hotel serta tangisan dari beberapa pekerja perempuan yang akrab dengan Filia memenuhi kamar itu. Semua orang mengutuki perbuatan bejat laki-laki paruh baya itu. 

Nathan membawa pulang Filia ke rumahnya. Semua penghuni rumah bangun karena rentetan bunyi bel rumah. Betapa kagetnya mereka saat melihat kondisi Filia.

Clarissa memeluk Filia dan membawa Filia ke kamar tamu. Naluri keibuannya membuat Filia merasakan kehadiran ibunya. Clarissa membantu Filia dan meminta Filia untuk mandi air hangat yang telah ia siapkan.

Sementara di ruang kerja Robert meminta Nathan menjelaskan siapa itu Filia dan kenapa bisa seperti itu. 

Pagi hari membawa kehidupan baru bagi tiap manusia. Udara pagi yang segar tanpa polusi, kicau berbagai burung memenuhi pendengaran Filia. Dari tadi malam ia tidak bisa tertidur lenyap bayangan keji itu membuat ia jijik dengan dirinya sendiri. 

"Hai, sayang."

Di ambang pintu Nathan menyapa Filia namun tidak ada respon balik dari Filia. Pelukan hangat Filia rasakan di badannya.

Awalnya ia ketakutan tetapi, saat mendengar suara Nathan. Filia pun sedikit lega.

 "Nathan, lo gak jijik apa sam gue? Gue udah gak suci lagi. Walaupun sedikit tapi, bagi gue itu udah kena di semua, gue tau harus respon gue gimana pas tiap orang lihat gue dengan jijik, hina, dan julitan mereka semua kali ini pasti lebih sakit," Bukannya mendapat jawaban Filia merasakan hangat di keningnya. Bibir Nathan mendarat lama di kening Filia.

"Dengar, semua orang itu penuh dosa, hanya Tuhan yang tidak berdosa dan aku yang selalu lindungin kamu. Aku janji, aku gak pernah ninggalin kamu," kata Nathan sambil membelai surai hitamnya Filia. Nathan memeluk lagi Filia, ia sangat yakin bahwa Nathan akan menepati janjinya. 

   --🌻--

Tangan Angakasa terkepal kuat, ingin sekali dirinya memukul laki-laki bejat itu. Nathan menceritakan semuanya pada Angkasa tanpa terlewat sedikit pun. 

"Bro, gue titip Filia di rumah lo dulu, gue gak mau Filia sendirian di rumah. Nanti bokap gue, diurusin sama sepupu gue."

"Bang, Filia juga biasa dibully di sekolah sama Clara dkk yang Clara obsesi sama gue, tapi gue dekat sama Filia dan udah tiga minggu ini Filia dapat terror, simnya udah gue buang jadi, masih aman tapi loker sama meja masih penuh dengan terror." tambah Nathan. Dia merasa bahwa saat ini pas untuk memberi tau keadaan Filia. 

 "Gue bakal misahin lo sama adek gue, kalau ada kejadian yang lebih dari ini," 

Setelah itu, Angkasa dan Nathan menemui pemilik Cafe Horizons untuk memberitahukan keadaan Filia lalu, keduanya ke rumah Nathan untuk melihat kondisi Filia.

Tangsian pilu Filia membuat hati Angkasa hancur, dia merasa tidak becus menjalankan tugasnya sebagai seorang kakak. Begitu pula, hati Nathan, dia merasa bahwa ia tidak menepati janjinya.

"Dek, dengarin abang, nama Filia itu artinya kasih terhadap sesama, Lia gak boleh jijik, benci, apa lagi hina tubuh Lia, ingat, tubuh Lia itu bait Allah, ciptaan Tuhan. Lia, musti yakin, kalau, ada rencana indah yang Tuhan siapkan buat Filia," hibur Angkasa pada adik kesayangannya itu. Tangisan Filia makin lama makin kecil, ia tertidur karena, kecapen menangis dan pastinya usapan lembut yang selalu Angkasa berikan di kepalanya.

Hai, Semuanya 🙌

Ketemu lagi ni kita😂😂

Gimana part ini? Suka? Tidak suka? Benci? Greret? Sok di komen guys 👉

Scene mana yang buat kalian guling-guling kayak ... ?

Ingat, tinggalkan jejak vote dan krisar ya guys, supaya aku semongko teroosss😂😂

See you at next part guys🙌😍😘

Salam
@estipong31

Filia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang