Happy reading guys.
"Ulimatum cap kental manis playboy cap internasional"
-Nathan---🌻--
"Kemarin si aneh sangat lucu dan menyedihkan," kata Filia sambil tertawa dengan memukul bahu Nathan.
"Lia, ketawanya bisa gak pake tangan? Badan gue remuk banget," ujar Arkan sambil mengurut bahunya.
"Sorry, gue emang atlet ngakak sambil mukul" jawab Filia.
Sedangkan di pibtu kelas XII Ipa 2, Nathan sudah berdiri dengan stand coolnya dan Arkan dan Filia terdiam lama di pintu kelas XII Ipa 1, sampai Filia tersadar bahawa hal ini akan membahayakan Arkan, dengan buru-buru Filia berjalan ke kelasnya dengan muka flatnya.
Semua teman kelas Filia tercengang karena kehadiran Nathan yang dari dari menunggu Filia bukan Karin, si primadona XII Ipa 2.
"Oh, jadi si nerd yang buat kamu mutusin aku kemarin," seru Karin yabg baru tiba di kelas.
"Iya, kenapa ada salah sama lo?" tanya Nathan.
"Iya, jelas-jelas gue paling cantik, kenapa lo pilih si itik buruk rupa?" heran Karin.
"Susugendong, emosi? Gih, bakar laut," jawab Nathan sambil duduk berhadapan dengan Filia.
Seketika Karin pergi menjambak Nathan sambil mengucapkan sumpah serapah. Filia akui kekutan Karin bukan hanya kata yang pedes, pukulan yang ia berikan pun selevel pukulan laki-laki, Nathan patut di hukum atas playboynya yang melebihi batas kapasitas terendah itu.
"Untung udah putus kalau gak, berasa pacaran sama perman, maju mundur kena pukul," dengan terbata-bata Nathan mengatakan hal itu akibat pukulan yang berikan mampu merobek sudut bibirnya dan pipi kirinya lembab.
Filia menulikan pendengarannya, ia mengambil novel dan mulai berusaha untuk konsentrasi membaca tapi, kejahilan Nathan mulai kambuh, dia menutup novel Filia, melepas headseat Filia, dan memainkan rambut Filia. Dan semuanya itu tak terluput dari cibiran dan hal itu membuat Filia jengkel setengah mati.
Kring! Kring! Kring!
Kajeng ratu pun masuk dan para budak punmemberi salam, raut wajah kajeng ratu sangat berseri sepertinya ia mendapat arisan kemarin.
"Nathan, kamu kelas berapa?" tanya Ibu Dina.
"Kelas XII Ips 2 Bu," jawab Nathan.
"Terus, kamu ngapain disini, ngapelin pacar? Nyari semut? Atau lihat Ibu?"
"Ngapelin pacar dong Bu, bisa barabe kalau Pak Demus ada yang goda bidadarinya," sahut Nathan dengan kekehannya.
"Holla, Bu Dina syantik, sebentar abang telpon ya, tunggu eike call you," kata Pak Demus, si tua berkumis lele jumbo yang baru lewat dari kelas XII Ipa 2.
Semua murid di dalam kelas tertawa terpingkal-pingkal mereka sangat lucu dengan gerakan yang Pak Demus lakukan dan reaksi wajah Ibu Dina yang jijik.
"Saya pamit dulu Bu, bye Ibu, eike call you, Bu," permisi Nathan sambil menirukan gerakan Pak Demus yang mengedipkan mata sebelahnya dan membentuk telfon dengan tangan. Candaan Nathan tak terlepas dari ketawa para murid dan emosi dari Ibu Dina.
--🌻--
Kring! Kring! Kring!
Bel istirahat bergem di seluruh penjuru sekolah dan disambut gembira oleh para murid, mata pelajaran yang membuat otak puyeng harus di tuntaskan dengan gorengnya Emak Juelah, bakso Mas Parman, dan Nathan yang menjadi bodyguardnya Filia pun tak luput dari julitan para haters.
KAMU SEDANG MEMBACA
Filia [END]
Roman pour AdolescentsCuss, guys dibaca ceritanya Dijamin kamu berasa seperti Ironmen dengan tingkah playboynya Nathan yang dikenal dengan cap internasional😱 # 1 | In Filia [Tiga bulan berturut-turut dari bulan Desember 2020 sampai Februari 2021] # 10 | Sad [01 Maret 20...