#19|Flourine

66 38 3
                                    

Happy reading guys.

"Masa lalu yang terpendam menimbulkan bom waktu yang menyakitkan hati"
-Filia-

--🌻--

Sudah satu minggu ini Filia memaksa tenaga dan pikirannya, dari hari senin sampai dengan  jumat Filia berkerja dari pagi hingga malam hari di Cafe Horizons karena, kegiatan belajar mengajar sedang di liburkan setelah mereka ulangan semester ganjil. Siang ini Filia sedang menanti Nathan yang ingin membawanya ke psikiater. 

--🌻--

"Kondisi batin Filia sedikit terguncang dengan kondisi ayahnya sehingga, ia lebih menyibuki dirinya dengan berkerja sampai larut malam, jangan biarin dia berkerja terus sampai tengah malam karena, itu akan merusak imunnya," Perkataan sang psikologi langsung di setujui oleh Nathan. Akhir-akhir ini kondisi ayah Filia drop membuat Filia dan Angkasa berkerja keras mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk biaya obat ayah Filia.

Setelah pulang dari psikiater Nathan dan Filia pergi ke resto makanan lokal untuk makan lalapan. Ketika selesai makan, Nathan mengantar pulang ke istana Filia.

Ketika, turun dari motor Nathan merasa ada yang janggal dengan badan Filia. Jalannya pelan dan sempoyongan, tangannya selalu memijat keningnya, dan badan yang hangat Nathan melihat Filia dari motornya saat Filia mengatakan bahwa ia hanya kecapean saja. 

Brukk! 

Setelah mendengar suara aneh itu Nathan bergegas turun dari blackie dan memasuki area halaman rumah Filia. Dan betapa terkejutnya Nathan menemukan Filia terbaring di rumput hijau Nathan langsung menelpon ambulance untuk membawa Filia ke rumah sakit. 

--🌻--

Selama dua hari Filia harus opname di rumah sakit karena, penyakit anemianya kambuh lagi. Pertama kali ia membuka mata ia melihat Nathan lalu, Angkasa, lalu Clarissa dan Sera semuanya melihat dengan tatapan yang lega namun, beberapa menit kemudian telianga Filia terasa panas karena, celotehan sang Abang yang panjang seperti kereta api, tidak ada tanda baca saat, dia berbicara. Filia hanya membiarkan abangnya berbicara sampai dia cape sendiri.

Satu minggu kemudian, Filia memaksa tenaga dan pikirannya, dari hari senin sampai dengan  jumat Filia berkerja dari pagi hingga malam hari di Cafe Horizons karena, kegiatan belajar mengajar sedang di liburkan setelah mereka ulangan semester ganjil. Siang ini Filia sedang menanti Nathan yang ingin membawanya ke psikiater. 

--🌻--

"Kondisi batin Filia sedikit terguncang dengan kondisi ayahnya sehingga, ia lebih menyibuki dirinya dengan berkerja sampai larut malam, jangan biarin dia berkerja terus sampai tengah malam karena, itu akan merusak imunnya," Perkataan sang psikologi langsung di setujui oleh Nathan. Akhir-akhir ini kondisi ayah Filia drop membuat Filia dan Angkasa berkerja keras mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk biaya obat ayah Filia.

Setelah pulang dari psikiater Nathan dan Filia pergi ke resto makanan lokal untuk makan lalapan. Ketika selesai makan, Nathan mengantar pulang ke istana Filia. Ketika, turun dari motor Nathan merasa ada yang janggal dengan badan Filia. Jalannya pelan dan sempoyongan, tangannya selalu memijat keningnya, dan badan yang hangat Nathan melihat Filia dari motornya saat Filia mengatakan bahwa ia hanya kecapean saja. 

Brukk! 

Setelah mendengar suara aneh itu Nathan bergegas turun dari blackie dan memasuki area halaman rumah Filia. Dan betapa terkejutnya Nathan menemukan Filia terbaring di rumput hijau Nathan langsung menelpon ambulance untuk membawa Filia ke rumah sakit. 

--🌻--

Selama dua hari Filia harus opname di rumah sakit karena, penyakit anemianya kambuh lagi. Pertama kali ia membuka mata ia melihat Nathan, lalu Angkasa, lalu Clarissa dan Sera semuanya melihat dengan tatapan yang lega namun, beberapa menit kemudian telianga Filia terasa panas karena, celotehan sang Abang yang panjang seperti kereta api, tidak ada tanda baca saat, dia berbicara. Filia hanya membiarkan abangnya berbicara sampai dia cape sendiri.

Filia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang