#13|Kakaknya Si Malang nan Galak

67 49 3
                                    

Happy reading guys.

"Kalau, kamu salah haruslah kamu meminta maaf, tetapi jika, kamu benar jangan takut untuk mengungkapkannya"
--people say that--

--🌻--

Kring! Kring! Kring!

Filia berjalan lemah ke arah lapangan upacara, terlihat Nathan melihat Filia dengan sendu sambil melambaikan tangan, Nathan mengharapkan Filia melihatnya tapi, harapan tinggal angan Filia memilih mengabaikan Nathan dan berjalan menuju Arkan.

Arkan berlaku manis pada Filia dan membuat tangan  Nathan gatal untuk memukul Arkan. Perlakuan Arkan ke Filia sangat memuakkan di mata Nathan.

Alih-alih ingin mencari perhatian Filia, Nathan malah kehilangan jejak Filia karena para murid mulai berhamburan saat selesai apel pagi.

Nathan mulai berpikir bagaimana ia mendapatkan maaf dari Filia. Dia akui bahwa perbuatannya tadi malam itu sangatlah wajar bagi dirinya tetapi, tidak bagi Filia.

Nathan juga mengetahui perbuatan Arkan pada Filia di danau. Setelah membawa Sava masuk hotel, Nathan langsung mengikuti Filia. Hatinya juga sakit ketika Arkan memeluk erat Filia, nengusap air mata Filia, dan mengelus kepala Filia. Saking perih di hati Nathan meninggalkan mereka tanpa mengetahui kejadian selanjutnya.

"Nathan, kalau kamu gak ada niat belajar kamu boleh keluar,"

"Makasih Bu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih Bu, saya lagi kepikiran sama pacar yang ngambek, saya butuh istirahat Bu," sergah Nathan.

Dia ke luar kelas dengan langlah lebar menuju kelas XII Ipa 1. Ingin sekali dirinya menemui Filia. Nathan langsung ke kelasnya sang pacar. Dewi Fotuna sedang ada di pihak Nathan. Di ujung koridor Nathan melihat Filia keluar dari kelas. Dengan langkah kaki yang pelan Filia membawa kakinya ke toilet. 

Brakk …

Bola mata Nathan membesar layaknya mata tokek. Dia pun berlari dan menggendong Filia yang pingsan setelah keluar dari toilet. Dengan ala bridal style Nathan menggendong Filia ke uks. 

"Gue mau ke kelas, ada ulangan kimia," bantah Filia sambil mencoba terlepas dari halangan Nathan.

"Gak, lo kagak ulangan, gue udah ijinin lo. Jadi, sekarang gue antar lo pulang ke rumah. Gue gak terima penolakan."

"Naik atau gue gendong?" tawar Nathan dengan badan yang jongkok. Filia pun beringsut ke punggung Nathan dan memeluk erat leher Nathan. Filia tidak ada tenaga untuk melawan Nathan, ia sangat kecapean dan sakit. 

 Punggung Nathan yang able membuat Filia Nyaman. Nathan mengantar Filia dengan senyum lebar yang tercetak di wajahnya. Dia sangat bahagia karena, pelukan erat dari Filia dan tangan munggil Filia yang ada di perutnya.

--🌻--

Sesampainya di rumah, Nathan memapah Filia. Dari penglihatan Nathan, dia melihat seorang cowok yang tak jauh umurnya. 

"Sylom, bang, Filia pulang," kata Filia yang sangat pelan nyaris terdengar seperti bisikan.

 "Syalom. Itu udah bang bilangin, masih aja ngeyel. Terus ini sapa lagi?" tanya Angkasa sambil menunjuk Nathan. Lama tak mendapat jawaban dari Filia, dengan alis mata yang menukik Angkasa pun meminta Nathan menjawab.

"Saya pacarnya Lia bang, saya minta maaf karena, tidak bisa jaga Filia bang," 

Betapa kagetnya Angkasa saat dia mendengar pengakuan. Pacar? Tidak ini semua tidak benar, masa Filia pacaran. Angkasa pun meminta Filia menjelaskannya. Dan debaran jantung Angkasa hampir tak berdebar lagi saat Filia mengungkapkan faktanya.

Filia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang