BAB XVI

4.4K 426 30
                                    


.

.

.

.

.

Bright membuka pintu dan mundur sedikit sehingga Win bisa masuk. Berjalan masuk ke dalam dan langsung menuju ke dapur.

.

"Sekarang kamarmu ada di atas." Bright mengatakan itu, memecahkan keheningan yang ada. Win tahu itu. Tapi pikirannya sekarang sedang berada di tempat lain. Win berbalik dan berjalan menuju ke arah tangga. Bright tidak mengikutinya. Dia ingin melihat ke belakang dan memastikan apa yang sedang Bright lakukan tapi Win tidak berani melakukannya.

.

"Aku berusaha untuk tetap berada jauh darimu." Kata-katanya terdengar sedih. Win behenti dan menoleh untuk melihatnya. Bright sedang bediri di anak tangga paling bawah dan memandang pada manik Win. Ekspresi rasa sakit di wajahnya membuat hati Win juga ikut sakit. "Malam pertama dimana aku mencoba menyingkirkanmu. Itu bukan karena aku tidak menyukaimu." Bright tertawa pahit. "Tapi karena aku tahu. Aku tahu kau akan berada di bawah kulitku. Aku tahu aku tidak akan bisa berada jauh darimu. Mungkin aku sedikit membencimu karena kau telah menemukan kelemahan yang ada di dalam diriku."

.

"Apa yang salah kalau kau tertarik padaku?" Win bertanya, paling tidak Win perlu Bright menjawab pertanyaan itu.

.

"Karena kau tidak tahu semuanya dan aku tidak bisa mengatakannya padamu. Aku tidak bisa memberitaukan rahasia Prim. Itu semua miliknya. Aku mencintainya Win. Aku mencintai dia dan sudah melindunginya seumur hidupku. Dia adalah adikku. Itulah yang aku lakukan. Bahkan meski aku menginginkanmu sampai tidak menginginkan hal yang lain di dunia ini, aku tetap tidak bisa memberitaukan rahasia Prim."

.

Semua kata-kata yang keluar dari mulut Bright terdengar seperti dipaksakan keluar. Prim memang adiknya dan Win mengerti loyalitas dan cinta semacam itu. Win juga akan mati untuk Tine jika bisa melakukannya. Usia mereka hanya berselang lima belas menit lebih muda dari tapi akan Win lakukan apapun yang dia pinta. Tidak ada pria atau perasaan lainnya yang mampu membuat Win mengkhianati adiknya.

.

"Aku bisa mengerti hal itu. Tak apa. Aku seharusnya tidak bertanya. Maafkan aku." Win menyesal. Dia sudah memaksa masuk ke dalam kehidupan pribadi Bright dan adiknya. Tentu saja apapun yang Gigie tahu seharusnya dia tidak perlu mengetahuinya. Kalau Gigie berpikir perlindungan Bright terhadap adiknya akan menjadi masalah bagi hubungan mereka, dia salah.

.

Bright menutup matanya dan menggumamkan sesuatu. Dia sedang berhadapan dengan sesuatu. Mungkin ini akan membawa memori yang buruk. Meskipun besar keinginan Win untuk turun kebawah dan memeluknya, Win tahu dia tidak akan diterima sekarang ini. Win hanya akan mengacaukannya.

.

"Selamat malam, Bright," Win mengatakan itu dan melanjutkan naik ke atas. Dia tidak menoleh lagi ke belakang kali ini dan langsung menuju ke kamar.

.

.

.

.

.

Tidak ada yang tidak menyadari pagi yang terlihat di jendela ini. Jam alarm sudah tidak diperlukan lagi. Matahari membangunkan Win satu jam sebelum jam alarmnya mulai berbunyi. Dia mandi dan mengenakan pakaian dengan santai karena memiliki kamar mandi di sini dan lebih banyak ruang untuk bisa bergerak bebas.

FALL [BrightWin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang