.
.
.
Godji tidak senang Win pindah ke ruang makan. Dia ingin Win tetap berada di lapangan. Dia juga ingin Win mengawasi Gigie. Menurut pengakuan Gigie, dia tidak bersama Jirayu lagi. Dia bertemu dengan Jirayu untuk minum kopi karena Jirayu menelponnya dua puluh kali sore itu. Dia bilang padanya jika dia hanya menjadi rahasia kecil maka itu sudah berakhir. Jirayu meminta dan memohon, tapi menolak untuk mengakui Gigie ke lingkaran pertemanannya maka Gigie mencampakkannya.
.
Win merasa begitu bangga akan hal itu. Kabar baiknya lagi. Besok adalah hari liburnya dan Gigie sudah datang mencarinya untuk memastikan mereka jadi ke honky-tonk─bar murahan yang berisik.
.
Tentu saja jadi. Win butuh seorang pria, pria mana saja untuk mengeluarkan Bright dari pikirannya.
.
Win mengikuti Arm sepanjang hari. Dia adalah orang yang bersedia melatih Win. Dia menarik, tinggi, karismatik dan sangat gay. Para anggota klub tidak tahu ini sama sekali. Dia main mata dengan wanita tanpa malu-malu. Mereka benar-benar menikmatinya. Dia akan melihat kembali pada Win dan mengedipkan mata ketika seseorang akan berbisik hal-hal nakal di telinganya. Pria itu seorang playboy dan ahli dalam hal itu.
.
Setelah jam tugasnya selesai keduanya kembali ke ruang istirahat staf dan menggantung celemek hitam panjang yang harus di pakai di atas seragam. "Kau akan jadi brilian, Win. Para pria menyukaimu dan para wanita terkesan olehmu. Tidak bermaksud menyinggungmu manis, tapi pemuda dengan wajah seperti milikmu biasanya tidak bisa berjalan lurus tanpa memainkan mata dengan para gadis."
.
Win tersenyum padanya. "Begitukah? Aku tersinggung dengan komentar itu."
.
Arm memutar matanya dan mengulurkan tangan untuk menjitak kepala Win. "Tidak, kau tidak tersinggung. Kau tahu kau adalah bocah nakal yang mengejutkan."
.
"Mulai mendekati pelayan baru, Arm?" Suara Joss yang familiar bertanya. Arm memberinya senyum sombong.
.
"Kau tahu lebih baik dari itu. Aku punya rasa tertentu," ia membiarkan suaranya memelan menjadi bisikan seksi saat matanya menelusuri ke tubuh bawah Joss. Win melirik Joss yang cemberut dengan tidak nyaman dan dia jelas sekali tidak bisa menahan tawa. Arm bergabung dengan Win. "Senang membuat pria seksi menggeliat," ia berbisik di telinga Win, lalu memukul pantatnya dan berjalan keluar pintu.
.
Joss memutar matanya dan berjalan masuk ke dalam ruangan setelah Arm pergi. Rupanya, ia menyadari pilihan seksual Arm.
.
"Apakah kau menikmati harimu?" Tanyanya sopan.
.
Hm, ya. Win menikmati harinya. Sangat. Itu pekerjaan yang jauh lebih mudah daripada berpanas-panasan di luar berurusan dengan para pria tua yang suka mengintai sepanjang hari. "Ya. Menyenangkan. Terima kasih untuk memungkinkanku bekerja di sini."
.
Joss mengangguk. "Terima kasih kembali. Sekarang, bagaimana kalau kita pergi merayakan promosimu dengan makanan Meksiko terbaik di pantai?"
.
Joss mengajaknya keluar lagi. Oh, Win harus pergi. Joss hanya akan menjadi pengalih perhatian. Dia bukan tipe kelas pekerja yang Win cari tapi siapa bilang Win akan menikah dengannya dan melahirkan bayinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL [BrightWin] ✅
FanfictionMetawin datang dengan damai. Ia hanya ingin tinggal beberapa hari di tempat sang Ayah, setidaknya sampai ia punya cukup uang untuk mencari tempat tinggal lain. Namun, takdir malah mempertemukan dia dengan Bright Vachirawit. Saudara tiri yang seharus...