BAB XXII

3.6K 341 10
                                    

.

.

.

.

.

"Whoa, baby boy," Arm berkata sambil mengulurkan lengannya untuk menangkap tubuh bergetarnya saat Win menghambur memasuki dapur. Sebuah cegukan terlontar dan Win menelan kembali isakan yang mengikuti. "Yang terjadi di sana tadi cukup brutal tapi bisa saja lebih buruk lagi. Setidaknya Bright datang untuk menyelamatkan." Arm menepuk pelan punggung dan memeluk Win.

.

Win tidak menginginkan Arm mengetahui betapa murahan dirinya. Win tak mampu mengatakan padanya bahwa airmata ini disebabkan karena Win adalah rahasia kecil kotor dari seorang pria kaya raya. Bukan karena gadis jalang yang telah menumpahkan makanan ke seluruh tubuh Win di ruangan yang dipenuhi banyak orang.

.

"Kembalilah ke sana, Arm. Kita membutuhkan lebih banyak penyaji di ruangan itu. Aku akan berbicara dengan Win," Joss berkata ketika dia berjalan masuk ke dapur.

.

Arm memeluk Win dengan erat sekali lagi kemudian cemberut pada Joss sebelum mengambil nampannya dan berjalan mengarah ke pintu. "Kau bersikap baiklah pada bayiku," Arm berujar saat dia melewati Joss. Joss tidak menjawab. Malahan dia mengamati Win. Win mengira inilah saatnya. Momen besar ... seperti 'ini adalah kesalahanmu jadi kau bisa pergi sekarang'.

.

"Aku telah mengambil resiko memperingatkanmu mengenai Prim dan itu bahkan bukan merupakan kesalahan Bright bahwa seorang gadis jalang pencemburu menyerangmu," Joss menggeram dan menggelengkan kepalanya dengan jijik. "Aku minta maaf, Win. Semua ini salahanku. Aku tidak mengira dia mampu melakukan ini. Dia adalah mantan pacar tidak waras yang sepertinya tidak mampu aku goyahkan."

.

Joss tidak memecatnya? Win bersandar ke meja dapur di belakangnya untuk menghirup napas panjang.

.

"Akibat drama yang telah terjadi, aku tak ingin kau kembali kesana. Kau bisa tinggal di sini dan membantu menyiapkan nampan-nampan saja. Aku akan memastikan kau mendapat jumlah bayaran yang sama dengan yang kau hasilkan jika kau bekerja di luar."

.

"Terima kasih. Tapi bolehkah aku berganti pakaian?" Tanya Win risih, dia harus menyingkirkan semua kotoran yang menempel ini.

.

Joss tersenyum, "Ya. Pergi dan ambillah salah satu pakaian dari kantor. Malam ini kita telah menggunakan seluruh seragam tambahan penyaji."

.

Win menegakkan diri dari posisi bersandar di meja dapur dan berjalan menuju pintu. "Tidak usah terburu-buru. Kita akan baik-baik saja di sini jika kau butuh istirahat." Joss berseru ketika Win keluar dari dapur. Saat dia berjalan keluar, kebetulan sekali Bright dan Prim berdiri di lorong nampaknya mereka sedang dalam adu argumen yang panas. Prim mengirimkan tatapan sedingin es kearah Win. Dia dapat melihat ekspresi frustrasi di wajah Bright. dia hanya menyebabkan kesedihan bagi Bright. Dan Win tidak mau melihat kejadian ini. Mereka bisa terlibat dalam perselisihan keluarga namun pada akhirnya akan menyelesaikannya.

.

Setelah malam ini, Win seharusnya sudah memiliki cukup uang untuk pindah keluar dari rumah Bright. Besok dia akan menemukan tempat tinggal karena tidur seatap dengan Bright sangat tidak memungkinkan. Win lebih memilih memutar dan membuka pintu yang menuju keluar.

.

"Win, tunggu," Bright berseru.

.

"Biarkan dia pergi, Bright," ujar Prim.

FALL [BrightWin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang