Current mood : Lucifer - SHINee
Simbiosis mutualisme :
Rajin vote = Rajin update*****
"Tapi Tae, perubahan jalur pengiriman ini bisa membuat jadwal sampai semakin terundur"
"Ku rasa itu lebih baik dibanding kapal kita harus mengambil resiko tertangkap oleh tentara maritim Indonesia, Joon" jawab Seokjin yang mendapat anggukan setuju oleh Taehyung.
"Aku dengar tentara Indonesia baru menangkap beberapa kapal negara asing yang lewat di sana dengan membawa barang ilegal Joon. Aku rasa keputusan Taehyung merubah jalur memang benar. Lebih baik terlambat kan dari pada harus ditahan di sana ?" Kini Hoseok menimpali sembari memerhatikan peta jalur perdagangan yang ada di tabletnya.
"Kalau menurut ku, sebenarnya kita tidak perlu mengubah jalur pengiriman. Kita tetap bisa melewati jalur itu hanya saja ketika nyaris melewati pos pengecekan kita bisa mengambil alternatif dengan bergerak sedikit ke Barat. Aku rasa sisi barat ini lebih aman" Jimin memberi pendapat membuat mereka semua kembali memperhatikan tablet di tangan masing-masing.
Yoongi yang sedari tadi hanya diam dan mengamati tampak mulai mengerutkan kening. Berkali-kali pria itu menggeser gambar di layar tablet demi melihat apa yang Jimin katakan, namun sesaat kemudian dia menggeleng pelan.
"Tetap berisiko Jim. Kau lihat ini, jika kita memaksa melawati jalur yang sekarang dan bergerak ke arah barat, kita akan semakin di curigai karena keluar dari jalur yang ada. Angkatan laut Indonesia memiliki sistem pengamanan yang ketat. Untuk saat ini menghindari laut Indonesia adalah pilihan yang paling tepat."
"Aku sudah mempelajari jalur ini sejak kemarin. Sistem pengamanan laut di Indonesia memang sedang gencar-gencarnya dilakukan karena banyak kapal asing ilegal masuk ke sana." Taehyung yang sejak tadi diam akhirnya mulai membuka suara, "jadi aku rasa apa yang Hoseok katakan tadi benar, dibanding harus tertangkap di sana, lebih baik barang kita terlambat sampai kan? Lagi pula barang itu milik kita, jadi tidak akan ada yang mendesaknya jika datang terlambat" Pria itu mulai menyesap rokok elektriknya hingga menimbulkan kepulan asap putih yang cukup banyak. Diletakkannya kembali tablet yang sedari tadi dia pegang sembari menyandarkan diri ke punggung sofa.
"Tapi Tae, bagaimana jika barang kita sampai setelah berita kau dan Jennie mulai mereda? Media pasti akan memburu berita baru tentang Himmel kan? Itu juga berbahaya Tae, sama seperti tertangkap di laut Indonesia" Jungkook mulai menanggapi.
Satu sudut bibir Taehyung terangkat, pria itu kemudian kembali berujar, "aku juga sudah memikirkan itu. Kalian tenang saja, selagi misi kali ini belum sukses Jennie masih bisa kita manfaatkan"
BRAAAAAK
Bertepatan dengan berakhirnya ucapan Taehyung tadi, pintu ruang kerja pria itupun tiba-tiba terbuka dengan begitu keras. Ketujuh atensi pria tampan itu beralih pada sumber suara dan di sana mereka sudah mendapati Jennie tengah beradu mulut dengan dua orang pria yang Taehyung tugaskan untuk menjaga pintu.
"Lepaskan aku! Aku ingin bertemu Taehyung!" Bentak Jennie yang mencoba menarik diri dari cengkraman dua pria tersebut.
Sekuat tenaga dia menarik tubuh ke arah yang berlawanan, berharap tarikan di kedua lengannya bisa terlepas dengan mudah. Tapi cengkraman dua pria itu terlalu kuat hingga Jennie terpaksa harus merintih beberapa kali.
"Taehyung! Astaga bantu aku" teriaknya meminta pertolongan.
"Maaf sir, kami akan membawanya keluar" benar saja, kedua orang itu berhasil menarik Jennie pergi dari ruangan Taehyung dengan mudah dan mereka juga kembali menutup rapat pintu ruangan itu seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)lucky || (SUDAH TERBIT) ✔️
FanfictionWarning : - Mature content 21+ ⚠️ - Sensitive issue - Harsh word - Alternatif Universe Jennie Kim; seorang wanita berusia 26 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di salah satu perusahaan media elektronik ternama di negaranya. Tiga tahun bekerja di pe...