PROLOG

11.8K 647 56
                                    

Keseluruhan cerita terinsipirasi dari lagu : Psycho - Red Velvet

*****

Suasana di ruang pertemuan itu terasa sedikit mencekam. Evaluasi bulanan yang berlangsung hari ini terasa berbeda dari biasanya. Tujuh orang yang berada di sana saling melempar pandang satu sama lain tanpa berani berucap, saling meringis ketika tatapan mereka bertemu dan  kembali menunduk dalam demi mendengar celotehan dari atasan yang terdengar bagaikan kaset rusak yang di putar berulang kali.

Mereka adalah para jurnalis perusahaan Sundream, perusahaan yang bergerak di bidang media elektronik. Mereka terkenal karena selalu mendapat suatu berita lebih cepat dari media manapun. Bahkan terkadang ketika mereka beruntung, mereka bisa mendapat berita ekslusif dari seorang artis papan atas ataupun pejabat tinggi negara. Berita ekslusif yang dimaksud di sini adalah sebuah berita yang jika dirilis memiliki kemungkinkan besar dapat menghancurkan karir orang tersebut. Jahat memang, namun dari sana lah perusahaan mendapat banyak suntikan dana hingga menjadi salah satu perusahaan media elektronik raksasa saat ini, karena sebelum berita di rilis mereka akan menghubungi agensi atau orang yang bersangkutan untuk memberitahu berita yang sudah mereka dapatkan. Jika yang bersangkutan tidak bersedia membayar sesuai yang mereka inginkan, maka Sundream tidak akan memiliki rasa toleransi sama sekali, mereka akan merilis berita tersebut dan besoknya dapat di pastikan orang yang diberitakan akan mengalami keterpurukan dalam karirnya

Diantara ketujuh pegawai yang tengah tertunduk tersebut, ada seorang wanita yang terus meringis setiap kali namanya di sebutkan. Dia adalah Jennie Kim, Wanita cantik dengan atasan putih polos yang dibalut dengan outer baby blue sebatas lutut.  Wanita itu meremat tanda pengenalnya semakin kuat, mencoba menguatkan hati terhadap segala rutukan yang keluar dari mulut sang atasan. Sebenarnya hal seperti ini bukan kali pertama untuk Jennie. Selama tiga tahun bekerja di sana, nyaris enam belas kali evaluasi bulanan dia selalu menjadi sasaran kemarahan atasan yang selalu menyebutnya sebagai "manusia gagal". Bahkan Jennie yakin, jika namanya bisa dicari di kolom pencarian internet, maka kata gagal akan terus mengekorinya di manapun.

"Kali ini aku sudah tidak bisa memberi toleransi padamu Jennie Kim. Kau benar-benar tidak pernah membawa keuntungan apapun untuk perusahaan. Semua berita yang kau tulis sama seperti sampah, tidak berguna" atasan yang selalu Jennie panggil sebagai bos besar itu menghempas kertas laporan Jennie selama beberapa bulan terakhir ke atas meja hungga menimbulkan bunyi dentuman yang cukup keras.

"Seharusnya aku melakukan ini sejak dulu, tapi aku selalu gagal karena rengekan bodoh mu itu" ucap Lee Sangkyu, atasan Jennie yang memiliki  tubuh tambun; hal yang menjadi alasan Jennie memanggilnya sebagai bos besar. "Mulai hari ini kau bukan lagi pegawai Sundream, kau di pecat secara tidak hormat Jennie Kim! Kemasi barang-barang mu dan pergilah dari sini" Lanjutnya dengan penuh penekanan kala menyebut nama Jennie.

Selanjutnya pria tersebut meninggalkan ruang pertemuan, menyisakan tujuh orang yang sejak tadi menunduk serempak menghembuskan nafas lega. Sementara Jennie yang menjadi objek tunggal kemarahan Lee Sangkyu dengan cepat bangkit, mengambil langkah besar demi mengejar sang atasan.

"Bos, bos tunggu sebentar" cicit Jennie di sela langkahnya yang tidak Lee Sangkyu pedulikan, "bos ayolah, beri aku kesempatan satu kali lagi. Demi tuhan, kali ini aku akan bekerja lebih keras" mohon Jennie ketika langkah mereka mulai sejajar.

Sangkyu mendadak tuli. Tak ada respon apapun yang dia berikan kepada Jennie karena sesungguhnya pria itu sudah jengah. Kata-kata yang keluar dari bibir Jennie layaknya template ucapan selamat hari natal dan tahun baru yang selalu dia dapat dari para staff  perusahaan setiap tahunnya. Membosankan.

"Bos, apa kau lupa? Aku pernah satu kali mendapat berita besar bahwa aktor Jeon Yungmin ternyata menggunakan narkoba. Setidaknya aku masih bisa diperhitungkan atas pertimbangan itu bos" ucap Jennie tak menyerah.

(un)lucky || (SUDAH TERBIT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang