Current mood : Dalla Dalla - ITZY
Voment diizinkan 💜
*****
Jennie melangkah penuh percaya diri keluar dari studio Taehyung siang itu. Dagunya mendongak menampilkan kesan angkuh yang selalu ingin dia tunjukkan di di depan orang-orang. Siang ini dia dan Taehyung kembali bertengkar karena masalah sepele, masalah yang sebenarnya bisa didiskusikan dengan baik-baik tapi mereka lebih memilih jalan berdebat untuk membahasnya.
Tiga puluh menit yang lalu Taehyung berkata pada Jennie bahwa malam nanti mereka akan menghadiri pesta yang diadakan oleh salah satu kerabat Taehyung di dunia industri. Taehyung meminta Jennie mengenakan sebuah dress terusan yang dia berikan pagi tadi. Tentu saja, bukan Jennie namanya jika dia setuju dengan mudah. Jennie jelas menolak terang-terangan dengan berkata dia tidak ingin mengenakan dress itu karena tidak sesuai dengan seleranya, dan hal itulah yang menjadi bahan pertengkaran mereka siang itu.
"Dia pikir dia siapa bisa mengatur apa yang harus aku pakai. Heh, menyebalkan" rutuk Jennie ketika kini dia sudah berada di kantin perusahaan.
Satu kaleng soda yang tadi dia beli di mesin minuman pun dia abaikan begitu saja. Hatinya masih terlalu dongkol, dia masih ingin menggerutu seorang diri.
"Tubuhku milikku, aku yang harus memilih apa yang aku kenakan. Bukan si keparat itu" lanjutnya dengan bibir mengerucut.
"Berhentilah menggerutu setiap hari semut bodoh"
Sebuah suara tidak asing merebut atensi Jennie. Membuat wanita itu mendengus semakin kesal ketika menyadari siapa yang kini ada di hadapannya. Jeon Jungkook. Pria tampan dengan rambut hitam panjang menyentuh telinga, dan jaket denim navy yang tampak kebesaran menutupi tubuh atletisnya.
"Ck, pergilah. Aku sedang tidak ingin berdebat" usir Jennie sembari membuang wajah dari Jungkook.
"Siapa yang ingin berdebat? Aku justru datang kemari untuk menghentikan gerutuan bodoh mu itu"
Wajah Jennie semakin ditekuk. Amarahnya nyaris naik ke ubun-ubun. Mungkin laki-laki itu benar, dia datang kemari bukan untuk mengajak Jennie berdebat, tapi tetap saja. Jennie selalu merasa kesal dengan setiap kata pedas yang keluar dari bibir Jungkook. Membuat hasrat ingin melawan; yang selama ini selalu tertutup karena rasa takutnya, membumbung ingin dikeluarkan.
"Sampai sekarang aku masih heran, mengapa Taehyung betah berada di sisi wanita bar-bar seperti mu. Jika aku jadi Taehyung, sudah sejak hari pertama kau ku singkirkan. Apalagi kau bukan kekasih sungguhannya" Jungkook kembali membuka mulut, membuat Jennie menoleh sekali lagi.
"Dan kau bukan Taehyung, so shut up and go away, fucker!"
Emosi Jungkook terpancing kala Jennie menyebutnya dengan kata fucker. Oleh karena itu dia mengepal kedua tangan erat-erat, mencoba menahan emosi agar tidak semakin tinggi, "ternyata kau bukan hanya bar-bar semut bodoh, tapi kau juga sangat kurang ajar" balas Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)lucky || (SUDAH TERBIT) ✔️
FanfictionWarning : - Mature content 21+ ⚠️ - Sensitive issue - Harsh word - Alternatif Universe Jennie Kim; seorang wanita berusia 26 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di salah satu perusahaan media elektronik ternama di negaranya. Tiga tahun bekerja di pe...