3

5.2K 505 27
                                    

Dua hari berlalu semenjak keberangkatan Bright, suaminya itu selalu mengirim pesan ketika memiliki waktu luang.

Seperti sekarang, Win tengah merebahkan dirinya diatas sofa tangannya sibuk bertukar pesan dengan suaminya sejak 15 menit lalu. Jam menunjukan pukul setengah 1 siang artinya 30 menit lagi waktu istirahat suaminya berakhir.

Drttt

Layar ponsel win bergetar menampilkan panggilan Video Call dari suaminya

"Hallo sayang" Disebrang sana Bright menyapa dengan riang

"Hallo phi" Win menjawab tidak kalah riang

"Sayang aku senang sekali, waktuku disini hanya tinggal satu hari lagi. Akhirnya aku bisa cepat pulang aku sudah sangat merindukan istriku"

"Aku juga senang sekali phi, rasanya selalu membosankan ketika phi tidak ada" Win menjawab dengan bibir mengerucut.

"Gemasnyaaa, aku jadi semakin merindukanmu. Rasanya mau mati"

Win terkekeh

"Phi berlebihan sekali. Setelah phi pulang aku ingin kita jalan-jalan. Oke?"

"Tentu sayang, ayo kita jalan-jalan kemana pun kau mau"

Tiba-tiba percakapan mereka terpotong oleh panggilan sutradara pada Bright. Dengan tergesa Bright menyembunyikan ponselnya.

"Bright ayo sebentar lagi kita akan take adegan selanjutnya"

"Baik Phi Edd tunggu sebentar"

Selanjutnya Bright berbicara dengan sedikit berbisik

"Sayang aku akan menghubungimu lagi nanti, aku mencintaimu"

"Aku juga phi, semangat na"

~

Tiga hari berlalu, seperti hari-hari sebelumnya Bright dan Win tidak pernah absen saling bertukar kabar.

|Sayang, malam ini aku dan semua crew akan mengadakan pesta. Untuk merayakan hari terakhir syuting.
| Nanti setelah pesta selesai aku akan menghubungimu.
|Tidak apa-apakan phi sedikit mengganggu waktu tidurmu?

Aku tidak apa-apa phi |
Aku akan menunggu|

|Baiklah
|Tunggu aku ya

~


Win mengetuk-ngetuk jarinya pada layar ponsel, jam sudah menunjukan pukul setengah 12 malam tapi suaminya itu belum ada tanda akan menghubunginya.

"Mungkin pestanya belum selesai" Win bergumam

~


Pagi menjelang, Win tiba-tiba terbangung dari tidurnya

"astaga aku ketiduran" dengan tergesa ia mengecek ponselnya, sekarang sudah pagi tapi tidak ada satupun panggilan masuk dari suaminya. Win segera mengirim pesan kepada suaminya.

Phi, semalam aku tertidur|
Mengapa belum menghubungiku?|
-Apa phi baik-baik saja?|


Setelah mengirim pesan Win segera bergegas, hari ini adalah hari kepulangan suaminya. Dia sudah berjanji pada suaminya itu akan membuatkan makanan kesukaannya.

Sampai saat ini pesan Win yang ia kirimkan tadi pagi belum juga mendapat balasan bahkan tidak ada tanda-tanda sudah dibaca, perasaan Win mulai kalut ia sangat khawatir dan memutuskan untuk menghubungi suaminya.

Panggilan tersambung akan tetapi tidak ada jawaban disebrang sana.

Mungkin suaminya memiliki jadwal tambahan, Win meyakinkan diri dalam hati. Segera ia mencari kontak Nam untuk dihubungi.

Sama seperti Bright tidak ada jawaban dari Nam.

Win mendudukan dirinya di kursi makan, di depannya sudah tersaji berbagai macam makanan kesukaan Bright, seingat Win kemarin suaminya itu berkata kemungkinan ia akan sampai rumah pada saat jam makan siang.

Hingga lewat jam makan siang suaminya itu belum juga kembali, ponselnya pun sudah beberapa kali Win hubungi dan masih tidak ada jawaban begitupun Nam.

Sebenarnya Win ingin sekali menghubungi crew yang lain, akan tetapi ia tidak bisa. Hubungannya dengan Bright tidak diketahui publik, hanya keluarga dan Nam saja yang tahu.

Sepertinya Win harus menghangatkan kembali masakannya yang sudah mulai mendingin.

~

Ditengah lamunannya itu pintu rumah tiba-tiba terbuka, menampilkan sosok suaminya yang tengah ia khawatirkan.

"Phi Bright astaga!" Win berlari kearah suaminya, penampilannya begitu kacau dan berantakan dengan lingkaran hitam menyeramkan dibawah matanya.

"Phi ada apa, kau kenapa?" Win panik ia menolehkan kepalanya keluar pintu dan disana ia tidak menemukan keberadaan Nam yang harusnya mengantar Bright sampai rumah.

Win mengguncang tubuh Bright yang seperti kehilangan nyawanya

"Win, aku ingin sendiri dulu" Bright melepas tangan Win dan berlalu pergi ke dalam kamarnya.

Win terkejut. Apa benar itu suaminya? Mengapa sikapnya seperti itu.

Win mengikuti suaminya dengan sedikit berlari.

"Phi tolong jelaskan dulu apa yang terjadi, jangan membuatku khawatir!" Win menahan pintu kamarnya yang akan Bright tutup.

"Aku mohon Win biarkan aku sendiri dulu" Setelah mengatakan itu Bright segera menutup pintu kamar dan menguncinya.

Mata Win bergetar, air matanya tumpah, ia menangis sesenggukan didepan pintu kamar milik mereka.

"Sebenarnya apa yang terjadi phi"

.
.
.
.

TBC

Hurt - BrightWin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang