Bright dan Win, dua orang yang dulunya tidak saling mengenal. Mereka bertemu 2 tahun lalu ketika acara ulang tahun paman Bright. Win adalah salah satu karyawan yang bekerja pada perusahaan milik paman Bright.
Dulu, Bright tidak pernah percaya dengan istilah cinta pada pandangan pertama. Tapi kini ia menarik kembali ucapannya itu setelah melihat sesosok pria dengan setelan kemeja putih dengan luaran jas berwarna baby pink, kaki panjangnya dibalut celana bahan putih yang membuatnya terlihat sangat menawan.
Bright seperti melihat malaikat, ia begitu bersinar dibawah lampu taman dan cahaya rembulan.
Lamunan Bright terganggu ketika paman Kik menyikut lengannya.
"Dia Win, salah satu karyawan terbaik di kantorku" paman Kik membuka pembicaraan
"Aku tidak bertanya dia siapa"
Paman Kik mendengus, keponakannya itu memang selalu begitu. Terlalu kaku dan menyebalkan.
"Kalo sikapmu begitu, paman akan kenalkan dia dengan salah satu teman paman saja"
Seketika Bright menoleh, raut wajahnya menunjukan ketidak sukaan.
"Kenalkan padaku!"
"Hahaha" selanjutnya tawa paman Kik pecah mendengar jawaban keponakannya itu.
/huruf cetak miring adalah FlashBack
~
Badan Bright merosot tepat setelah ia mengunci pintu, tangisan orang yang sangat ia cintai dibalik pintu ini begitu menyayat hati. Bright hancur, tidak pernah sekalipun terbesit dalam benaknya untuk menyakiti orang yang begitu ia cintai.Malam tadi semuanya begitu diluar kendali, Bright tidak menyangka hal ini akan terjadi.
Dengan frustasi ia mengacak rambutnya, ia merasa dirinya begitu brengsek. Ingin sekali rasanya ia memukuli dirinya sendiri.
Dirinya begitu hancur, ia tidak tahu bagaimana caranya memberi tahu situasi ini pada istri tercintanya. Dirinya tidak akan sanggup melihat reaksi seperti apa yang akan istrinya berikan, istrinya pasti akan sangat terluka.
~
Tangisan Win diluar belum juga mereda, rasa sesak yang Bright rasakan semakin menjadi. Tepat 15 menit kemudian Bright membuka kembali kunci pintu kamarnya dan segera berlari menuju istrinya yang sedang menelusupkan kepalanya kedalam lutut, melihat itu membuat hati Bright benar-benar sakit.Segera Bright menarik Win kedalam pelukannya, memeluk orang yang begitu ia cintai dengan sangat erat. Menghirup aroma tubuh istrinya yang selalu membuatnya tenang.
"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf" Bright menghapus air mata Win yang belum juga berhenti.
"Jangan seperti ini phi hiks, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!" Pelukan Bright semakin mengerat, ia bingung bagaimana caranya menjelaskan situasi ini kepada istrinya.
"Tidak apa-apa, aku hanya lelah. Sekali lagi maafkan aku" Bright terpaksa berbohong, ia tidak akan siap memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Phi bohong, se lelah apapun phi tidak pernah bersikap seperti ini!"
Bright menarik nafas dengan berat, istrinya tidak mudah dibohongi. Apa Bright harus tega memberi tahu istrinya tentang apa yang tengah terjadi, pikiran Bright berkecamuk.
"Phi kumohon beritahu apa yang terjadi, apapun itu aku akan menerimanya" Gerakan Win pada bahunya menyadarkan Bright dari lamunannya.
Sekali lagi Bright menarik nafas dengan berat. Matanya berair dan beberapa mulai menetes. Win terperangah, selama mengenal Bright ia sama sekali belum pernah melihat sang suami menangis di depannya.
"Maafkan aku" Air mata Bright tidak berhenti mengalir.
"Aku..a-aku, aku benar-benar minta maaf"
"a-aku"
"Aku" nafas Bright semakin berat dan menyesakan.
"tidak sengaja meniduri Namtan"
Detik berikutnya, Win merasa dunianya hancur dirinya tiba-tiba merasa lelah sekali dan setelahnya semuanya menjadi gelap.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt - BrightWin [END]
FanfictionWin tidak tau dosa apa yang ia lakukan pada masa lalu, sehingga hidupnya kini begitu dipermainkan takdir. Brightwin