CHAPTER 3

1.3K 114 0
                                    

.......

Gue berjalan menuju kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

"Rassya, Rassya lu mau gak jadi pacar gue" ucap cewek tersebut. " Gue lah enak aja, gue, gue, gue, gue," ucap semua cewek yang berada di lorong sekolah. Gue meninggalkan mereka tidak memperdulikan panggil lan dan teriakan.

Pada saat ingin memasuki kelas gue mendengar ada perdebatan antara cewek. Gue berhenti sejenak dan mengintip siapa yang berada di dalam kelas.

Dua orang cewek sedang berdebat dengan air mata yang mengalir, gue mengenal salah satu dari mereka berdua, cewek bawel tadi pagi. Saat ingin masuk kedalam kelas, gue di tarik oleh seseorang dan membawa ku ke taman belakang sekolah.

"Eh apa apaan ni main narik-narik aja" ucap ku kesal dan memberontak untuk melepaskan genggaman nya.

"Eh lu tadi ngapain masuk ke kelas XI-B" tanya cowok tersebut sedang duduk di kursi taman menatap gue yang berdiri. Dia pun mempersilahkan gue duduk di sebelah nya.

"Itu kelas gue, suka-suka gue dong, dan lu ngapain tarik-tarik gue gak sopan banget" jelas ku dengan jutek menatap lurus.

"Lu tadi hampir aja merusak suasana kedua cewek yang ada didalam kelas tersebut" jawab cowok tersebut dengan tegas. Tapi aku tidak perduli dengan penjelasan cowok tersebut.

"Oke oke, fine gue tadi gak sengaja. Bye gue ke kelas" ucap ku ketus dan berjalan meninggalkan nya tapi tangan ku di cekal. Dan gue membalikkan badan gue menghadap nya.

"Nama Lo siapa?" Tanya nya datar

"Gue Rassya, dan Lo?" Tanya gue balik

"Gue REY, gue mau lu jadi teman gue" ucap Rey tersenyum. Gue pun mengganggu dan bersalaman khas cowok.

"Gue balik ke kelas dulu ya" ucap Rey meninggalkan ku.

Aku pun ke kelas dan mengikuti pelajaran hingga selesai.

.......

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar gerbang sekolah.

"Eh qel kayaknya lu jelasin nya besok aja ya karena gue hari ini ada janji sama rey" ucap Sandy datar dan langsung meninggalkan ku.

Aku hanya terdiam melihat dia pergi tanpa ada senyuman.

"Bah!!" Ucapnya mengagetkan ku yang terdiam melihat kearah pintu. Aku pun melihat siapa yang mengagetkan ku ternyata rassya.

"Iiihh apaan sih, lo tuh ya udah buat gue susah tau gak" ucap ku ketus menatapnya tajam. Dan aku langsung meninggalkan nya di dalam kelas.

......

Rumah yang besar dengan cat berwarna putih, dan dihuni oleh suatu keluarga yang harmonis dan memiliki gadis cantik yang bernama. AQEELA AULIA PRATAMA.

"Aduh susah banget si, pr nya" gerutu ku kesal sedang mengerjakan tugas sekolah.

"Biasanya pasti gue belajar bareng sama Sandy, tapi sekarang dia lagi marah sama gue, ih bingung ni" gumam ku kesal sambil memainkan pulpen ku dimeja belajar.

Aku pun memutuskan keluar rumah untuk membeli cemilan.

Gue sedang berjalan di trotoar sambil memainkan hp gue. Tiba-tiba sebuah mobil, lewat dengan kecepatan sedang dan membuat bajuku basah dan kotor, karena mobil tersebut melewati jalanan yang becek.

"Aaaaa, baju gue" ucap gue teriak
"Woiii berhenti lu, " teriakku kepada mobil yang baru saja melintas aku pun mengejar mobil tersebut sampai mobil tersebut pun berhenti.

"Keluar lu!' ucap ku tegas. Mengetuk jendela mobilnya.

"Rassya" gumam ku terkejut
"4L, dari pagi sampai sekarang, iih kenapa si gue harus ketemu sama Lo" ucap ku marah dan menatap nya tajam.

"Jodoh kali" jawabnya santai dan tertawa.

"Big no!!! Jijik tau gak sama Lo, cowok tengil, sok kecakapan, dan cowok yang paling nyebelin yang pernah gue temuin" tambah ku dengan amarah ku, dan aku teringat dengan bajuku yang kotor.

"Dan satu lagi Lo harus ganti rugi baju gue yang kotor, ini tuh baju kesayangan gue" rengek ku melihat baju ku yang sudah kotor.

"Imut juga ni cewek, lucu" batinku sambil tersenyum.

"Eh kenapa Lo senyum", gila Lo ya, sengklak ni kek nya otak Lo" jawab ku sambil tertawa.

"Gak usah ketawa gak ada yang lucu" ucap rassya datar

"Nih ambil, buat beli baju baru Lo" tambah Rassya sambil mengasih 5 lembar uang.

"Gue gak mau nerima uang Lo, gue mau Lo besok temenin gue ke mall, gak ada penolakan, bye bye" ucap gue pergi meninggalkan nya.

"Gila kek nya tuh cewek, nyuruh" gue" gumam Rassya dan masuk kedalam mobil melakukan dengan kecepatan sedang.

........

Malam hari gue sering berdiri di balkon kamar gue sambil menatap langit. Mengingat masa-masa dimana gue dan acaa selalu sama-sama, ketawa bareng, main bareng, sedih bareng.

"Caa Lo dimana sih, katanya Lo pasti balik lagi kesini, tapi sekarang kamu gak dateng"
Ucap ku menatap langit yang di taburi banyak bintang dan bulan yang terang.

.......

Di satu sisi Rassya sedang tidur di kasur karena kelelahan bermain futsal bersama teman nya sore tadi.

"Awas kamu ya" ucap rassya mengejar aqeela di taman.

"Wle gak kenak, hahaha" ucap aqeela sambil tertawa gembira.

"Capek, duduk dulu yuk" sahut Rassya sambil ngos-ngosan dan berjalan gontai menuju kursi taman.

"Gitu aja capek, acaa lemah huuu" ledek aqeela yang berada di sampingnya.

"Emangnya kamu gak capek apa" ucap Rassya sambil meminum air mineral.

"Capek si, tapi gak keringatan kayak kamu juga kali, lihat tu keringat kamu kayak disiram air seember tau gak"jawab aqeela sambil tertawa, dan mengambil sapu tangan di kantung celananya.

"Lihat ni keringat kamu, bercucuran" tambah aqeela menyeka keringat yang ada di wajahnya.

"Makasih ya Ela, kamu mau jadi sahabat aku padahal kan aku anak manja" ucap rassya tersenyum manis menatap aqeela.

"Elaa!!!" Teriak ku terbangun dari tidur ku, dengan keringat yang mengalir. Aku pun mengatur nafasku.

"Kenapa si aku sering mimpi cewek tersebut" ucap ku memegang pelipis ku.

"Dan gue baru tau nama gadis kecil tersebut, Ela, siapa dia, kenapa dia selalu ada di mimpi gue ya" ucap Rassya sambil memandang ke arah balkon. Aku berjalan menuju balkon kamar ku dan menatap langit malam.

.........

Dua insan sedang menatap langit malam.

"Acaa, kamu dimana aku rindu" batinku sambil memejamkan mata merasakan angin malam.

"Acaa, kamu dimana aku rindu" aku mendengar seseorang seperti memanggil nama ku pada saat aku memejamkan mata ku dan merasakan angin malam.

"Hah" terkejut ku membuka mata, seperti ada yang memanggil ku di pikiran ku.

"Siapa yang memanggil ku tadi, suara cewek tapi dia kenapa tau nama kecil gue, yang tau nama kecil gue tu kan cuman keluarga gue" batinku memikirkan siapa cewek tersebut.

Guys nanti dilanjut kok

Sabar ya
.
.
.

Best Friend LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang