CHAPTER 24

710 82 12
                                    

Pagi hari yang cerah, dengan udara yang sejuk di daerah pegunungan, dan kicauan burung-burung yang terbang bebas.

Dua insan yang sedang tertidur pulas, dibawah pohon besar adalah Rassya dan aqeela. Ya, mereka semalam memilih beristirahat dan menunggu esok pagi untuk kembali ke tenda. Dan semalam adalah hari dimana mereka mengutarakan perasaan mereka satu sama lain, terlihat senyum bahagia di bibir mereka.

Sinar matahari, memasuki sela-sela dedaunan pohon yang ada dihutan tersebut, sinar tersebut mengarah pada tempat aqeela dan Rassya beristirahat, dan aqeela terbangun karena sinar yang mengarah pada wajahnya, perlahan ia membuka matanya, mengumpulkan nyawanya, dia mendongak ke atas melihat wajah Rassya yang sangat tenang.

Aqeela menatap wajah Rassya, dekat pake banget, dia tersenyum melihat wajah Rassya yang menggemaskannya ketika tidur, ketampanan nya bertambah, aqeela mengakui Rassya sangat tampan, jadi tidak heran kalau di sekolah dia adalah most wanted.

"Rassya" panggil aqeela lembut membangun kan si empu.

"Rassya... Bangun" panggil aqeela lagi mengusap pipi Rassya.

"5 menit lagi mi" sahut Rassya masih memejamkan matanya

Aqeela terkekeh melihat Rassya, dia mengira yang membangunkan nya adalah maminya.

"Rassya.. bangun. Woi!" Pekik aqeela tepat di telinga Rassya.

"Astaghfirullah... Aduh, jangan teriak-teriak dong mi.... Aqeela!" Ucap Rassya baru menyadari kalau yang membangunkan nya adalah aqeela.

"Kamu ini, kalo tidur kayak kebo" ucap aqeela terkekeh.

"Meskipun begitu, kamu suka kan!" Goda Rassya tersenyum jahil.

Aqeela menunduk karena pipinya sudah memerah kala mengingat kejadian semalam.

"Kepala kamu masih sakit?" Tanya Rassya mengecek kepala aqeela.

"Lumayan sih... Tapi aku bisa tahan kok!" Jawab aqeela

"Yakin? Masih tahan?" Sahut Rassya khawatir.

"Yakin rassya!" Ucap aqeela melihat ke khawatiran Rassya.

"Ya udah, kita balik yuk" ajak Rassya

"Yuk!"

Rassya membantu aqeela berdiri, dan membungkuk kan badannya di hadapan aqeela.

"Naik" titahnya

"Nanti kamu keberatan, nanti capek lagi" tolak aqeela merasa khawatir dengan keadaan Rassya yang begitu lemah.

"Nggak"

"Beneran?"

"Iya aqeela sayang!" Ucap Rassya

BLUSH!!

Pipi aqeela kembali merona, mendengar rassya memanggil nya "sayang" aqeela langsung melompat menaiki punggung Rassya dan melingkar kan tangannya di leher, dan menelusup kan wajahnya di bahu kanan Rassya

Rassya berjalan mendekati jurang yang tinggi jika di lihat dari bawah.

"Kamu bisa naik? Kalo nggak aku turun aja, aku nyusul kamu naik?" Tanya aqeela

"Nggak, kamu nggak boleh turun. Aku bisa a kok naik" sahut Rassya

"Ya udah deh, kalo kamu nggak bisa bilang ya"

"Ya"

Rassya mulai menaiki jurang yang cukup licin tersebut, di berusaha memanjat, memegang akar-akar pohon untuk bisa dengan mudah naik.

"Huh! Akhirnya bisa naik juga, huh!" Lega Rassya saat sudah sampai di atas.

"Kamu capek ya? Aku jalan aja ya, aku bisa kok jalan sendiri. Aku jalan aja ya?" Tanya aqeela khawatir dengan wajah Rassya yang begitu pucat.

Best Friend LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang