Rassya sedang berjalan di lorong sekolah nya yang sepi. Ketika ingin masuk ke kelas Rassya melihat aqeela sedang duduk di bangku nya memakai headset.
Rassya menghampiri aqeela, tetapi aqeela tidak menyadari nya. Ketika gue memegang bahunya dia langsung berteriak. Aku tidak sengaja melihat iPhone nya.
"Dia nonton film horor" batin Rassya.
"Pantesan dia teriak, baca Al-fatihah lagi" batin gue dan tersenyum melihat tingkah nya.
"Aqeela" panggil gue.
"Ha Lo, gue kira..." Ucapan aqeela berhenti.
"Pasti dia kira gue hantu" batin gue."Hantu" jawab ku singkat.
"Gak kok, siapa bilang gue takut hantu" ucap aqeela gugup.
"Udah ngaku aja, ngapain Lo baca Al-fatihah segala, udah ngaku aja" jawab aku jelas.
"Terserah Lo" jawab aqeela singkat.
Ketika gue ingin berjalan menuju bangku gue, gue gak sengaja melihat tangan aqeela.
"Eh, gelang Lo kok sama kayak punya gue" ucap Rassya melihat tangan aqeela.
"Tapi bedanya huruf digelang gue itu huruf E kalo Lo A" tambah Rassya santai dan berjalan menuju bangku nya."Gelang Rassya huruf nya E kok kayak gelang yang gue kasih ke acaa ya, apa dia acaa" batin aqeela.
"Banyak kali jual gelang kayak gini" ucap aqeela kesal.
"Ya gue cuma kaget aja gelang Lo sama kayak gue" jawab Rassya santai dan bermain iPhone nya.
"Apa dia acaa ya, karena gue sering banget perlakuan nya yang manis, degup jantung gue, dan senyuman nya" batin aqeela berfikir.
"Gue harus cari tau" batin aqeela tegas.
"Woi"
Tersentak aqeela kaget karena ada yang memukul mejanya.
"Ih Sandy Lo ngagetin aja deh, sama kayak yang dibelakang" sindir aqeela melirik Rassya tetapi Rassya tidak mendengar nya karena memakai headset.
"Lagian Lo ngelamun aja gue liat" ucap Sandy dan duduk di sebelah gue.
"San, Lo mau gak bantu gue" tanya aqeela gugup.
"Lo kayak sama orang lain aja, pasti gue bantuin lah, emang nya mau minta bantuan apa" Jawab Sandy jelas.
"Nanti pulang sekolah gue bilang, kita ngobrol nya di cafe biasa ya" ucap ku pelan.
"Siap" ucap sandy.
........
Bel berbunyi menandakan pulang sekolah.
Aqeela dan Sandrinna sedang berjalan di lorong sekolah."Eh, san nanti gue chat aja ya, jam berapa kita ke cafe" ucap aqeela sambil berjalan.
"Iya, gue duluan ya, mama gue udah nunggu tu" ucap Sandy melihat mobil namanya di depan gerbang.
"Bye" tambah Sandy melambaikan tangan dan berjalan menuju mobil."Bye" jawab aqeela.
"Gue pulang naik apa ya, taxi aja deh" gumamku dan berjalan keluar gerbang.
'Ih, taxi Mana sih, udah panas lagi bisa hitam kulit gue ni" ucap aqeela kesal.
Tiba-tiba motor berwarna merah berhenti tepat di depan aqeela.
"Rassya" ucap aqeela kaget.
"Lo mau pulang kan, ya udah bareng sama gue aja" ucap Rassya masih berada dimotor.
"Gak usah sok baik ya, gue bisa pulang sendiri" jawab ku ketus.
"Ya udah kalo gak mau, awas hati-hati didaerah sini banyak preman tau" ucap rassya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Love
Teen FictionSebuah kisah tentang cinta yang terhalang oleh jarak, dan suatu hubungan erat yang membuat Rassya dan aqeela tidak menyatakan perasaan mereka masing-masing. Kisah sahabat kecil yang pergi dan kembali tanpa mengenal satu sama lain. Apakah mereka akan...