Spoiler e-book

6.1K 127 0
                                    

"Safiaaa!" pekik Jevin dan Yuki bersamaan dengan panik.

Jevin lantas berlari menangkap tubuh Safia yang ambruk ke lantai.

"Safia ... bertahanlah, Fia!" Jevin memeluk istrinya yang tengah meringis menahan sakit yang teramat pada perutnya. Pria itu mencium rambut Safia lama. Dia pikir cara itu bisa mengalihkan rasa sakit sang istri.

Tapi Safia terus saja tersengal kesakitan. Wajahnya kini sepucat kapas. "Je-Je-Jevin," sebut Safia dengan mulut yang menahan rasa sakit.

"Aku ... aku akan membawamu ke rumah sakit secepatnya. Bertahanlah!" tekad Jevin meyakinkan Safia.

"Sa-sakit, Jevin," desis Safia. "Arghhh!" Safia kian mengerang kesakitan. Lalu napas wanita itu kembali tersengal. Pandangannya pun buram. Safia tidak sadarkan diri.

"Fia ... Fia bangun!" jerit Jevin sambil menepuk-nepuk pipi Safia. Pria itu amat takut jika harus kehilangan Safia untuk kedua kali dalam hidupnya. Jevin terus mengguncang bahu Safia berusaha membangunkan istrinya itu

Embun sendiri seketika mematung melihat ada banyak darah yang ke luar dari perut Safia. Dirinya merasa takut dan ngeri. Sepertinya pikirannya sudah kembali waras.

Embun kini diliputi rasa takut dan panik. Dia menggeleng-geleng gemetaran. Tersadar dengan apa yang dipegang.

Bisa beli e-book-nya di google play Ye Say



















Gairah Sang Sahabat (21+ Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang