Lembar Dua Belas - Pemenang

11 2 0
                                    

Untuk Anita
• Lembar Dua Belas - Pemenang •

Anita tidak juga berhenti tersenyum selama berdiri di atas podium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anita tidak juga berhenti tersenyum selama berdiri di atas podium. Berbagai emosi menguasai dirinya, ia tak tahu harus merasa bagaimana saat namanya disebut kemudian diminta maju ke depan. Ditatap ratusan pasang mata, di mana salah satunya adalah milik Davina Abercio Aileen.

"Congratulations."

Anita menoleh dan memaksa diri untuk memberikan senyum pada Rayyan Bagaskara dan Denara Olydenchia yang berdiri berdampingan. "Thank you so much."

Si cantik Denara lebih dulu beralih. "Selanjutnya, mari kita dengarkan sambutan dari the winner of golden talent kita dari angkatan tiga tahun ini. Silakan, Anita," ujarnya sembari mengulurkan microphone pada Anita.

Selama beberapa saat setelah Rayyan dan Denara meninggalkannya seorang diri di atas panggung, Anita merasa tidak tahu harus mengatakan apa dan ... pada siapa. Tapi seusai ia menatap tiga orang yang duduk saling berdekatan di antara ratusan bangku, Anita akhirnya mengerti apa yang akan ia ucapkan.

Diawali dengan suara dehaman, Anita memulai. "For the first time, saya tidak pernah membayangkan akan berada di posisi ini. Meskipun saya sangat ingin, tapi saya tahu seberapa banyak dan lebih pintarnya saingan-saingan saya." Termasuk kakakku sendiri. "Tapi sekarang, berdiri di atas panggung ini, saya merasa benar-benar bahagia." Karena dengan mendapatkan gelar itu, aku akan dihargai oleh kedua orangtuaku.

Di kejauhan, sempat ia lihat Senjana sedang mengusap matanya yang berair. Sementara Ravi yang berada di sebelah kanan gadis itu mengusap bahunya untuk menenangkan. Tanpa tahu pasti penyebabnya, Anita merasa matanya memanas. Marah pada dirinya sendiri, ia mengalihkan pandangan ke arah microphone yang dipegangnya, mengerjapkan mata beberapa kali untuk mengurungkan cairan bening yang berusaha menerobos ke luar.

"Untuk sekarang, saya hanya bisa mengatakan terima kasih untuk semua pihak yang mendukung saya hingga bisa berdiri di atas sini sebagai salah satu the winner of golden talent. Terima kasih banyak."

Berbalik dengan ucapan terima kasih Anita yang terdengar begitu tulus, ada satu pihak yang merasa amat terhina dan terluka. Kemudian satu yang lainnya, merasa tak mampu memutuskan harus bersikap seperti apa.

🍁🍁🍁

Anita sungguh tidak habis pikir terhadap penolakan Senjana, Bima, dan juga Ravi atas ajakannya untuk makan bersama di restoran mahal sebagai perayaan kebahagiannya. Sebagai gantinya, Senjana justru merekomendasikan tempat makan kecil berupa warung yang benar-benar ramai sekali.

Mereka harus menunggu selama beberapa saat untuk bisa duduk di bangku dan menunggu pesanan datang, karena semua tempat telah penuh. Sebagai informasi, Anita dan tiga orang lainnya kini berada di warung makan soto 61, yang juga menyediakan aneka makanan pendamping menu soto seperti sate, telur kecap sampai otak goreng.

Untuk AnitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang