Lembar Empat Belas - Dunia Kucing

22 3 0
                                    

Untuk Anita
• Lembar Empat Belas - Dunia Kucing •

Sesungguhnya, Anita tidak pernah berpikir tentang kalimat laki-laki tak dikenal yang mengatakan bahwa sepulang sekolah akan mengajaknya melihat sesuatu yang memiliki dua tangan serta dua kaki, juga lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesungguhnya, Anita tidak pernah berpikir tentang kalimat laki-laki tak dikenal yang mengatakan bahwa sepulang sekolah akan mengajaknya melihat sesuatu yang memiliki dua tangan serta dua kaki, juga lucu. Kedengarannya saja sudah menggelitik perut.

Tapi langsung menjadi bahan perdebatan antara Anita dan dirinya sendiri ketika ia baru saja menginjakkan kaki di lobi. Laki-laki itu berdiri di dekat pilar utama dengan satu tangan dimasukkan ke dalam saku celana, sementara satu yang lainnya digunakan untuk menyugar rambut dengan gaya sok cool.

Untuk pertama kalinya, Anita menyesal karena lebih dulu keluar dari kelas dan meninggalkan Senjana. Sungguh, ia tidak mau terjebak obrolan yang menyebalkan dengan laki-laki tak dikenal itu. Lalu sekarang ia harus bagaimana?

Buyar sudah semua rencana yang berusaha ia temukan ketika laki-laki itu bergerak mendekat.

"Ternyata lo tepat waktu juga, pasti karena ingin cepat-cepat ketemu gue dan something punya gue yang lucu. Iya, kan?"

Anita memutar bola matanya. "In your dream."

Tanpa sepatah kata, laki-laki itu menggenggam erat jemari Anita dan membawa gadis itu ke tempat parkir. Anita melotot terkejut ketika laki-laki tak dikenal itu—

"Nama gue Tristan, lo bisa panggil gue Saka."

Tunggu dulu. Namanya Tristan, kenapa dipanggil Saka? Kini Anita semakin yakin kalau laki-laki tak dikenal itu —atau Tristan, atau Saka, atau siapa pun itu— adalah salah satu jajaran anak nakal di sekolahnya yang juga merangkap menjadi playboy cap kecoak.

Masih sibuk dengan berbagai pikiran buruk tentang Saka, Anita tiba-tiba saja merasakan sebuah dorongan yang berakhir dengan bunyi berdebam dan memekakkan telinga. Tahu-tahu saja dia sudah berada di dalam mobil Saka, dengan laki-laki itu yang duduk di bagian kemudi.

"Ini maksudnya apa? Kamu mau nyulik?"

Saka tertawa terbahak-bahak. "Nyulik? Lo pikir gue om-om pedofil?" Sambil masih tertawa pelan, ia mulai menyalakan mesin mobil.

"Pedofil itu sebutan untuk pria dengan gangguan yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia empat belas tahun."

Saka menoleh, lalu berdecak. "Walau gue anak bahasa, gue juga tahu soal itu kali," katanya seraya mengibaskan tangan ke depan muka Anita.

Hal itu tentu saja membuat rasa kesal Anita semakin bertambah. "Terus kamu pikir usiaku pantas dijadikan sasaran?"

"Emangnya umur lo berapa?"

"Delapan belas tahun."

Saka kemudian mengangkat kedua alisnya seolah terkejut dengan pernyataan gadis di sebelahnya. "Ya maaf, gue enggak tahu. Habisnya muka lo imut banget kayak bayi, mana cantik lagi."

Untuk AnitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang