Sorry for typos and happy reading______________________________________
"selamat pagi!"_Joohyuk.
Suzy menghentikan sesaat aktivitas memasukan roti panggang ke dalam mulutnya. Bukannya balas menyapa, justru Suzy sedikit bingung dengan sikap Joohyuk pagi ini. Tidak biasanya pria itu menyapa di pagihari.
"kenapa tidak membalas sapaanku? Apa tadi tidurmu nyenyak?"
"eoh!" Suzy menatap selidik Joohyuk yang sudah duduk di sampingnya. Pria itu mengambil potongan roti yang ada di piring Suzy dan wanita itu membiarkannya saja. "apa telah terjadi sesuatu yang baik?"
"eoh. Begitulah. Kemarin seseorang memelukku dan tertidur pulas." Joohyuk tersenyum. Pria itu lantas mengigit potongan roti tersebut tanpa selai. "aku ingin kopi, buatkan untukku juga!" lanjutnya, begitu menyelesaikan kunyahannya.
Sementara Suzy bertindak seolah tak merasa dengan apa yang pria itu sampaikan. "tentang seseorang yang memeluknya dan tertidur pulas."
Tentu saja Suzy ingat. Karena dia_lah sang pelaku. Tapi Suzy saat ini sedang bertindak keren."aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Apa semalam kau memimpikan sesuatu?"_Suzy.
Wanita itu beranjak dari kursi tinggi yang dia duduki. Mengambil cangkir dari lemari gantung, lalu menuju mesin pembuat kopi."kau tidak perlu mengerti. Cukup aku saja yang mengerti. Aku tahu mungkin wanita itu sedang merasa malu saat ini! Sindir Joohyuk. Pria itu lagi_lagi tersenyum.
"ini kopimu! Aku berangkat dulu!"
"tidak. Kita pergi bersama. Duduklah!"
Suzy dan Joohyuk kini saling bertatapan.Suzy melakukan apa yang diperintahkan padanya. Kini wanita tersebut sedikit menyesali perbuatannya semalam. Kenapa pula dirinya harus memeluk pria itu. Kini dirinya harus bagaimana? Sepertinya pria ini akan memperpanjang masalah ini. Apa sebaiknya aku mengaku saja? Batin Suzy.
"maaf. Aku mengaku. Semalam akulah yang memelukmu!" Suzy berujar sembari memejamkan mata. Wanita itu merasa sedikit malu. Membuat Joohyuk kembali menertawakannya.
"cih. Apa aku mengatakan sesuatu? Ah_jadi wanita itu sungguh kau? Aku pikir semalam aku hanya bermimpi." ledek Joohyuk.
"kau tidak sedang bermimpi. Aku memang melakukannya. Apa kau puas? Sekarang apa bisa aku pergi? Ada pekerjaan yang harus segera aku selesaikan."
"benarkah? Kenapa aku justru merasa kau sedang berusaha menghindariku. Apa ini hanya perasaanku saja?" Joohyuk berpura_pura sedang berpikir keras.
Saat Suzy akan beranjak dari posisinya, tangan Joohyuk menahan pergelangan tangannya. "aku tidak melarang kau melakukannya. Malahan aku merasa senang. Dengan begitu, setidaknya kita lebih seperti pasangan suami istri bukan?"
Suzy diam. Netranya masih menatap pada pria yang masih menahan tangannya.
"mari kita bersikap lebih santai. Ehm! Mulai saat ini aku akan mencoba menjalankan statusku sebagai seorang suami. Mengantar jemputmu. Dan mari nanti kita makan siang bersama."
"eoh. Baiklah! Aku mengerti."
"ah_mari kita lakukan juga, morning kiss!"
"ne?"
"cih_kau tidak perlu merasa malu untuk ini. Bukankah kita harus melakukannya untuk melanjutkan kelangsungan hubungan kita?"
Joohyuk beranjak dari posisinya. Menyentuh puncak kepala Suzy dan tersenyum melihat Suzy yang masih berdiri di tempat. Pria itu sengaja membungkuk hanya untuk menatap dekat pada wajah Suzy. "aku sudah selesai yeobo. Bisa tolong kau bereskan?"