Hanya Sandiwara.______________________________________
Hiks hiks
Sooji memeluk erat wanita yang sudah ia anggap seperti saudari kandungnya.
"Onnie, berhentilah menangis."
Tangannya masih saja mengusap_usap punggung wanita yang tengah menyandar padanya.Andai saja aku bisa membantu, pasti akan kulakukan. Sooji membantin. "Apa onnie sangat mencintainya?"
Sungkyung menganggukkan kepala. Masih terisak dalam pelukan Sooji.
Dia baru saja memberitahu Sooji bahwa kekasihnya akan kembali dijodohkan dengan wanita lain, setelah acara perjodohan pertama sang kekasih dengan calon tunangannya_Sooji, tidak berhasil.Kedua orang tua Hyuk kali ini akan menjodohkan putra tunggal mereka dengan putri tunggal pemilik bisnis waralaba. Hyuk sendiri yang memberitahukan padanya, dan kini Sungkyung memberitahukan pada Sooji. Meluapkan kesedihan pada wanita lugu itu. Karena dirinya tidak punya teman dekat. Satu_satunya teman dekat yang bisa menyambut baik dirinya, hanyalah Sooji. Jadi ia hanya bercerita padanya.
Saat tangisannya mereda, sebuah ide gila muncul dalam benaknya. Tanpa memikirkan posisi Sooji, Sungkyung pun memberanikan diri berucap. Untung saja rumah dalam keadaan sepi. Kedua orang tua angkatnya sedang pergi keluar negeri. Sedangkan Soohyun, saudara angkat Sooji, ia tidak melihatnya. Mungkin pria itu sedang berada disuatu tempat.
"Sooji_ah, apa kau akan keberatan jika aku meminta bantuan'mu?"
Sooji menatap Sungkyung, ia tak mengerti bantuan jenis apa yang bisa ia lakukan untuk wanita yang sudah ia anggap seperti saudarinya. Meski demikian, tanpa berpikir ia menganggukan kepala. Akan senang rasanya bila bisa membantu wanita ini. Merasa tidak tega dengannya. Kehidupannya begitu berat. Begitulah Sooji berpikir.
"Terimalah kembali perjodohan antara dirimu dan Joohyuk. Lalu menikahlah dengannya."
"Ne? Maksud onnie? Me_menikah? Dengan pria itu? Lalu? Lalu bagaimana dengan onnie? Bukankah ini malah akan semakin melukai onnie? Maaf, onnie. Aku tidak bisa melakukannya."
Sungkyung mengamit tangan Sooji. Mengusap punggung tangannya. "Dengarkan aku dulu, hm. Bukan pernikahan yang seperti engkau pikirkan. Tapi Kalian hanya Pura- pura menikah dan setelahnya kalian bisa bercerai bukan?"
"Onnie!"
Tak menyangka ide seperti ini akan hadir dalam benak wanita yang sudah ia anggap sahabat sekaligus saudari kandung.
"Ayolah, Sooji. Maaf, aku minta maaf padamu sebelumnya." Netra'nya kini beradu pandang dengan sepasang netra Sooji. "Aku tahu ini sangat tidak adil bagimu. Akan sulit untuk kau jalani. Tapi.. jika bukan padamu, aku tidak tahu harus minta bantuan pada siapa lagi. Kau tahu bukan, aku ini sebatang kala. Tidak ada yang peduli padaku. Appa, Omma dan Soohyun_"
Hiks hiks..
Membuang muka,
Sooji menghela nafas. Ia kembali kali ini membawa Sungkyung dalam pelukan. wanita itu kini kembali terisak."Onnie, berhentilah menangis. Aku akan membantu onnie. Meski aku tidak tahu apakah aku benar-benar bisa melakukannya."
Sooji terdengar ragu pada kalimat yang baru saja ia lontarkan. Ya, ia memang sedang ragu. Sangat ingin menolong, akan tetapi bila harus menolong dengan memalsukan pernikahan? Ini tidak benar, bukan?
Mereka tak hanya berbohong kecil, melainkan membohongi banyak pihak. Pihak keluarganya, Ayah, ibu dan kakak lelakinya. Belum lagi pihak keluarga lelaki yang akan ikut bersandiwara dengannya. Bagaimana dengan orang tua dari pria itu? Mereka juga menipu Tuhan.