Sorry for typos and happy reading______________________________________
Nam Joohyuk mengunjungi rumah kediaman keluarga Kim untuk menyampaikan niatnya guna memperbaiki pernikahannya dengan putri dari keluarga Kim tersebut.
Joohyuk meminta untuk diberikan satu kesempatan lagi untuk memperbaiki hubungannya dengan sang istri yang baru dinikahinya sekitar satu bulan yang lalu.
Tuan Kim tidak banyak berkata, sebaliknya ia hanya terus mendengarkan menantunya berbicara. Sejujurnya dibanding rasa kecewa kepada kedua putrinya, tuan Kim jauh lebih kecewa kepada Joohyuk.
Tuan Kim kini punya punya penilaian buruk kepada pria satu ini. Bagaimana tidak, karena dia lah putri kesayangannya ikut terlibat pada sebuah kebohongan. Dan lagi bagaimana pria ini begitu mudah berubah pikiran?
Hubungannya baru saja berakhir dengan Sungkyung lalu ingin mengikat Suzy? Tidak patut, tuan Kim tetap merasa ini tidak benar. Sebelum menata hati, bukankah mereka harusnya memilih untuk menyendiri dulu?
Terlalu kesal hanya menyimpan dalam hati saja, tuan Kim memilih jujur pada menantunya.
"menantu, apa kau serius dengan putriku, Suzy? Aku tidak ingin kau hanya mencoba_coba saja. Putriku bukan barang mainan. Kau tahu itu bukan? Kalau kau hanya ingin mencoba, lebih baik kau akhiri saja hubunganmu dengan putriku! Aku tidak membutuhkan menantu yang seperti ini!"
Joohyuk tidak menjawab. Kepalanya tertunduk. Benar. Ia sendiri pun masih tidak tahu apa rasa yang ia miliki untuk Suzy. Hanya untuk saat ini dirinya ingin memilih mempertahankan hubungannya dengan wanita itu. Pernikahannya yang masih seumur jagung itu, Joohyuk tak ingin semua hancur berantakkan.
"aku mendengar bahwa kau masih berhubungan dengan mantanmu. Apa ini benar? Asal kau tahu, aku mendengar ini dari seseorang, yang jelas bukan dari putriku. Kau tahu putriku bukan? Dia tidak akan peduli dengan hal seperti ini.
Ah_satu lagi yang perlu kau tahu, sebelum memastikan melanjutkan pernikahanmu. Ada baiknya tata hatimu dulu! Kau tahu bahwa pernikahan itu bukan sandiwara yang seenaknya bisa kau permainkan! Aku pikir hanya ini yang ingin ku sampaikan! Pulanglah, mungkin Suzy sudah menunggumu di rumah!"
Tuan Kim memilih beranjak dari ruang tamu meninggalkan Joohyuk hanya bersama istrinya. Nyonya Kim. Suzy memang tidak turut hadir karena ayahnya yang meminta wanita itu untuk tidak ikut campur. Katanya ini urusan diantara para pria.
"maafkan ayah mertuamu. Mungkin ucapannya sedikit kasar, tapi kau tahu sendiri bukan bagaimana dia mencintai kedua Suzy kami. Jangan mempermainkan putriku, kalau kau memang tidak serius mari akhiri saja. Sebelum kalian terlibat lebih jauh, arraso!"
"ne! Kalau begitu aku permisi dulu, omonim!"
"ehm. Berhati_hatilah di jalan!"
_
Take me to your heart
"maaf aku terlambat!"
Kalimat itu terucap, begitu Joohyuk tiba dikediamannnya. Joohyuk melihat satu koper besar terletak disamping sofa tempat dimana Suzy sedang duduk. Tampaknya wanita itu sudah bersiap untuk pergi.
Tak lupa, terdapat satu map yang tergeletak diatas meja kaca. Joohyuk berjalan mendekat pada sofa. Menempati sofa tak berpenghuni itu.
"apa ini!" netranya menatap pada map lalu pada koper.
"mari kita akhiri saja tuan Nam! Kau hanya perlu menandatangani surat ini! Kalau begitu aku permisi!"
"tunggu! Apa-apaan ini? Bisa kau jelaskan dulu, biar aku bisa mengerti?"