18

666 53 7
                                    


Sekyung sungguh datang ke perusahan di mana sang mantan bekerja. Wanita dengan marga Shin itu tidak datang dengan tangan kosong. Melainkan membawa buah tangan. Beberapa paperbag ia letakkan di meja kaca yang ada di ruang kerja Joohyuk.

"untuk oppa?"

"untukku? Apa ini?"

"buka saja!"

Tanpa menunggu, Joohyuk melakukan seperti apa yang dimintai oleh wanita cantik itu.

Beberapa isi paperbag ia buka, dan isinya berbagai jenis merek parfum.

Johyuk mengambil salah satu dan menyemprotkan pada pergelangan tangan. Menghirup aromanya.

"kau masih mengingatnya?" pria tinggi itu tersenyum. Ia ingat pernah memberitahu wanita ini bagaimana ia begitu menyukai parfum beraroma ringan ini. Dan wanita ini tidak melupakannya. "terimakasih! Tapi kau tak perlu memberiku ini. Aku tak lagi membutuhkannya!"

Joohyuk kembali menutup botol dan memasukkan parfum dalam wadah kardus kertas. "ambillah kembali!"

Joohyuk menduduki sofa yang membuat dirinya berhadapan dengan Sekyung. Wanita ini sedikit merasa kecewa. Ia duduk terdiam dengan pandangan sedih menatap pada beberapa paperbag yang ia bawa. Haruskah ia membuangnya saja?

"kalau begitu, aku permisi!"

Sekyung mengambil kembali beberapa paperbag itu untuk dibawa pergi. Sementara Joohyuk hanya mengamatinya.

"tunggu, aku akan menerimanya. Tapi ingat, ini yang terakhir kali!"

"hm!"

Sekyung akhirnya tersenyum. Paperbag yang sebelumnya ada di tangannya pun ia letakkan kembali di atas meja kaca yang tidak terlalu besar itu.

"gomawo, oppa! Bisakah sebagai gantinya oppa menemaniku makan siang?" Tawarnya.

Sempat menimang sebentar. Akhirnya Joohyuk menerima tawaran dari Sekyung. Ia juga berencana pergi makan siang. Jadi tidak salah bukan bila wanita ini ikut pergi bersamanya.
Sesaat pria ini lupa bahwa ia sudah bukan lagi pria single. Ia sudah berkeluarga dan akan segera menjadi ayah.

"ayo!" ajaknya.

Kedua orang muda itu melangkah keluar dari ruangannya.

_

Tak lama setelah kepergian Joohyuk dan Sekyung, Suzy datang berkunjung sembari membawa bekal makan siang. Ia juga membawa untuk ayah mertuanya.

Saat tiba di ruang kerja Suzy tidak melihat keberadaan Joohyuk, ia pun bertanya pada para karyawan.

Karena memang saat ini adalah jam makan siang jadi beberapa karyawan memang sedang tidak standby di tempat. Termasuk seorang sekretaris yang biasa selalu mengetahui jadwal Joohyuk, atasannya.

"mungkin bapak sedang keluar untuk makan siang!" ujar sang sekretaris. Ia baru saja kembali dari makan siangnya.

"hm, kalau begitu bolehkah aku menunggu di ruangannya?"

"tentu saja, boleh! Ah, maaf nyonya haruskah aku menghubungi pak Nam untuk memberitahukan_"

"terimakasih, tidak perlu!"

Suzy melenggang masuk ke ruangan tempat dimana suaminya bekerja.

Aroma menyeruak parfum membuatnya merasa mual. Segera Suzy menutup hidung dan membuka tirai.

Satu kata terlintas dari benak wanita ini adalah 'aneh'

Kenapa bisa ada bau parfum di ruang kerja sang suami. Sejak hamil, Suzy melarang Joohyuk menyemprotkan parfum pada tubuh ataupun pakaian yang pria itu kenakan.

Take Me To Your Heart (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang