_Tinggal bersama mertua, ternyata tidak terlalu buruk. Apalagi bagi Suzy yang masih terbilang mentah dalam hal melakukan perannya sebagai seorang istri.
Ada ibu mertua yang setiap pagi selalu menyiapkan sarapan yang lezat dan bergizi, kehangatan akan cinta dari orangtua. Membuat Suzy merasa seolah sedang tinggal dirumah orangtua kandungnya.
Dalam drama, tidak sedikit mertua yang memerankan tokoh jahat. Dingin dan mengintimidasi. Namun, ini tidak berlaku bagi ibu dari Joohyuk. Wanita yang satu ini begitu hangat dan juga begitu menyayangi menantu wanitanya.
Wanita yang berumur hampir setengah abad ini memperlakukan Suzy dengan baik, layaknya putri kandung.
Seperti saat ini, mereka berempat tengah sarapan di meja yang sama. Tak hentinya, wanita yang masih terlihat cantik itu terus menyodorkan ini dan itu pada piring Suzy.
"makanlah yang banyak! Ibu membuatnya untukmu."
"ne_"
Suzy sedikit enggan, di karenakan perut yang juga sudah merasa penuh. Bila makan dalam porsi berlebihan, bukankah itu bisa membuat gemuk? Bagaimana bila setelah melahirkan nanti, aku jadi wanita gemuk dengan lemak berserakan dimana_mana? Batinnya.
Nyonya Nam yang juga seorang wanita itu, seolah tahu akan kegundahan hati menantunya. Ia tersenyum dan berkata "makanlah sayang, jangan cemaskan soal berat badanmu! Utamakan kesehatan janinmu dulu. Setelah melahirkan kau bisa memikirkan masalah berat badanmu."
"hm, baik bu!"
Akhirnya tanpa ada keraguan lagi, Suzy bisa menyantap lagi menu lezat yang tersaji di piringnya.
"terimakasih bu, ini sangat lezat!"
Suzy berkata jujur. Nyonya Nam memang koki yang baik. Tak heran bila ia memiliki seorang putra yang juga tumbuh begitu baik, tinggi, sehat dan begitu tampan.
Suzy mengulum senyum dengan mulutnya yang masih mengunyah sisa makanan.
"apa kalian tidak membutuhkan waktu berlibur? Appa bisa memberikan cuti padanya( mengacu pada sang putra) jika kalian membutuhkannya?" tawar pria berbadan subur bermata teduh itu.
"kupikir ini belum saatnya, ada beberapa pekerjaan yang masih belum siap, ahbojie!" sahut Joohyuk.
"hm.. Disaat begini kau masih lebih mengutamakan pekerjaanmu?" nyonya Lee memandang lekat putra satu_satunya.
Pria ini benar_benar...
Joohyuk tampaknya tidak terlalu ambil pusing dengan tatapan sang ibu yang mengalah padanya. Seperti tanpa masalah pria itu, menyumpit dan memasukan potongan sayuran ke dalam mulut lalu mulai mengunyah.
Suzy memperhatikan ekspresi ibu mertuanya yang tampak tidak terima dengan perlakuan putranya itu.
"gwenchana, eomonim. akan lebih baik bila untuk sementara ini aku hanya tetap dirumah."
Suzy menaruh sumpit yang sebelumnya ia pegang di atas piring kecil. Suzy meneguk cairan bening yang berada di atas meja lalu mulai bercerita.
"eomonim, ahbonim, sasil.. Sebelumnya kondisi janinku sempat tidak begitu baik, makanya kami memutuskan pindah kemari."
Joohyuk melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan Suzy sebelumnya, pria itu juga meletakkan sumpit.
"omma, ahbojie, tapi itu sebelum kami pindah kemari. Sekarang semua sudah baik-baik saja. Aku dan Suzy sudah memeriksakan kembali kandungan Suzy ke Dokter dan hasilnya baik."