Hari besar yang ditunggu akhirnya tiba. Hari dimana keluarga Kim akan kembali melepas salah seorang anggota keluarganya.Ya, hari ini adalah hari dilangsungkannya pernikahan Sungkyung dengan Hyoseop.
Calon pengantin wanita itu saat ini terus memberikan senyum terbaiknya. Saat ini beberapa teman dekatnya sedang mengajaknya melakukan foto bersama. Inilah salah satu memori terindah dalam kehidupan seorang wanita. Mengenakan gaun tercantik, riasan tercantik yang hanya datang satu kali seumur hidup. Tak salah bila Sungkyung ingin terlihat sempurna.
_
"ada apa denganmu, kenapa kau terus mengintip lalu tersenyum?"
"tidakkah oppa merasa kalau Sungkyung Onnie sangat cantik hari ini?"
"hm, cantik."
"benarkah? Lalu bagaimana denganku? Apa aku terlihat cantik?"
"cantik, tentu saja kau sangat cantik sayang. Mari duduk, kau tidak boleh terlalu banyak berdiri."
Joohyuk berniat membawa sang istri duduk di bangku yang tersedia tak jauh dari luar ruangan dimana menjadi tempat berias bagi calon pengantin.
"tunggu dulu, oppa. Biarkan aku mengajukan satu pertanyaan lagi hmm."
"baik, tanyakan saja."
"cantikkan mana saat aku mengenakan gaun pengantin atau Sungkyung onnie??" kini Suzy mendongakkan kepala menanti jawaban yang akan diberikan oleh sang suami.
Joohyuk yang masih pada posisi berdiri itu, tersenyum dan berjongkok sembari menangkup kedua tangan Suzy. "kau, tentu saja kau lebih cantik sayang. Istriku yang tercantik." senyumnya merekah. "kau sudah merasa puas? Tolong jangan ragukan jawaban yang ku berikan, eoh."
Joohyuk merasa kalau Suzy sedang meragukan jawabnnya. Memang wanita itu terkadang suka mencurigai jawaban yang diberikan oleh pria padanya. Lantas untuk apa bertanya bila tak percaya? Joohyuk tak ingin dihari baik ini malah akan membuat ia dan Suzy bertengkar untuk hal sepele. Perbandingan kecantikan.
"kau ingin berfoto dengannya?"
Suzy tampak menggelengkan kepala. Calon ibu muda itu kini mengusap-usap permukaan perutnya yang kian membesar. Maklumlah usia kandungannya sudah mencapai tujuh bulan.
Dan Joohyuk bisa menyadari kekhawatiran sang istri. Mungkin Suzy takut terlihat tidak menarik di depan kamera dengan perutnya yang membuncit. Suzy sungguh menjadi kian sensitif sejak masa kehamilan.
"jangan kuatir. Wajahmu baik-baik saja, sayang. Hari ini adalah hari istimewa keluargamu tidakkah kau ingin mengabadikannya melalui foto? Satu tahun lagi atau mungkin beberapa tahun lagi kau bisa menunjukkan pada putra kita, hmm.. Bagaimana?"
Kali ini tidak ada lagi raut wajah ragu pada diri Suzy. "ayo, kita masuk dan lakukan foto bersama, ajaknya.
_
Di gedung utama, ada Soohyun beserta tuan dan nyonya Kim yang begitu sibuk menyambut para tamu undangan. Mengulurkan tangan bersalaman, sesekali memberi pelukan hangat bahkan mereka harus senantiasa menunjukkan senyum dan tawa ceria. Rasa capek itu sudah menjadi nomer kesekian.
Yang terpenting adalah membuat para tamu undangan turut merasakan kebahagian dan mendapatkan pelayanan terbaik dari pemilik pesta.
Di sisi lain ada pihak keluarga mempelai pria yang juga turut melakukan hal yang sama. Menyambut para tamu yang hadir, untuk memberi ucapan selamat.
_
Pesta pernikahan terselenggara selama kurang lebih tiga jam lamanya, acara makan, karaoke ria sampai pada acara pemberkatan dan terakhir sesi foto bersama.